Kamis, 13 November 2014
As a Sweet Love
Pukul 06.45 pagi ini terlihat tidak seperti pagi hari yang biasa. Awan yang berwarna kelabu terlihat menutup matahari. Rintik-rintik hujan pun mulai terlihat membasahi dedaunan. Oiya.. kenalkan, Namaku Rangga. Aku terlahir di keluarga yang sederhana. Orangtuaku sudah lama bercerai sejak usiaku menginjak 4 tahun.
“maaahh.. aku pergi sekolah dulu ya”
“ya.. hati hati dijalan nak”
Dengan menggunakan jaket tebal dan payung kecil berwarna hitam, aku pun mulai berjalan menuju sebuah halte bus yang jaraknya tidak terlalu jauh dari rumahku. Sesampainya disana aku hanya melihat seorang gadis mengenakan Sweather kuning berbulu. Nampaknya gadis itu kedinginan, tetapi aku cuek saja karena aku tidak kenal dia. Aku pun duduk di sebelahnya sambil memainkan handphone ku. Tidak lama kemudian bus yang aku tunggu telah datang, dan aku pun segera menaiki bus tersebut. Setibanya didalam bus, aku melihat Sahabat wanitaku yaitu Sinka. Menurutku dia itu gadis yang cantik, keturunan Sunda-Taiwan, juga memiliki “gingsul” yang membuatnya tambah cantik. Lalu akupun duduk di sebelahnya.
“Hei sin selamat pagi !” sapaku sambil tersenyum membuka percakapan.
“Eh Rangga, selamat pagi hehe” jawabnya sambil tersenyum manis
Sinka ini adalah teman yang sangat dekat denganku, Saking dekatnya, tak jarang beberapa orang dari teman-temanku menyangka bahwa kita berdua adalah sepasang kekasih.. Saat kita sedang berbincang, gadis yang memakai Sweather tadipun menyapa Sinka..
“hei sinka..” sapanya sambil duduk dibangku sebelah tempat dudukku dan Sinka.
“hei juga shan” sapa Sinka. aku pun bertanya kepada Sinka
“eh sin, dia itu siapa sih? Barusan aku ketemu sama dia pas di halte” tanyaku penasaran.
“ Oh dia itu Shania, teman sekelasku. Shan, kenalin sahabatku nih, namanya Rangga”
“eh iya, Aku Shania” jawabnya sambil mengulurkan tangan.
“Aku Rangga, Sahabatnya Sinka yang paling tampan” sambil menjabat tangannya.
“Yoroshiku” jawab Shania sambil tersenyum kecil.
“Wuuu.. tampan dari mana?” kata Sinka sambil mencubit pipiku
“eh.. ehh.. sakin sin” kata ku sambil meringis.
“iya tampan, tapi kalo diliat dari ujung sedotan” kata Sinka meledek ku.
“dilihat dari ujung sedotan aja udah tampan, apalagi dari deket hahaha”
Shania yang dari tadi melihat candaanku bersama Sinka hanya tersenyum. Tak lama beberapa belas menit kemudian, bus yang kami tumpangi telah berhenti di tempat tujuan kami yaitu SMAN 2
***************
Ketika kami sampai disekolah, ternyata hujan masih tetap turun walaupun tidak terlalu deras. Saat itu posisi kami bertiga masih di halte depan sekolah kami.
“aduh gimana nih masih hujan, bisa bisa kita kebasahan deh” ucap Shania cemas.
“tenang aja Shan, aku bawa payung kok” kata ku yang berlagak seperti pahlawan
“tapi kan payung kamu ngga cukup buat kita bertiga” kata Sinka
“bertiga? kamu ujan-ujanan aja sin, biar aku berdua sama Shania haha” canda ku.
“kamu jahat banget sih, masa sahabat kamu sediri dibiarin basah?” ucapnya dengan nada sedih
“ahaha yaudah kalian berdua pake payung aja, aku ngga usah. Lagian aku kan pake jaket”
“eh ngga usah, biar aku aja yang ngga pake payung” kata Shania..
“ish.. udaaah.. pake aja” kata ku sambil memberikannya pada Shania..
“makasih ya Rangga, kamu baik banget” kata Shania
Setelah kami berjalan menuju gerbang sekolah tiba tiba Shania terpeleset, dan dengan sigap aku pun menangkap Shania. Aku pun menatap wajahnya untuk beberapa detik. Wajahnya yang tidak kalah cantik dengan Sinka membuatku betah menatapnya. Lalu akupun dikagetkan oleh Sinka..
“woy udah belum aktingnya”
“eh iya maaf shan” kataku kambil mencoba membantunya berdiri
“makasih ya rang kamu udah nolong aku”
“yaudah kita berdua duluan ke kelas ya, payungnya entar aja pas istirahat, bye” ucap Sinka dengan lembut.
***************
Ketika sampai kedalam kelas, aku terus melamun karena kejadian tadi. Aku sangat kagum dengan wajah Shania yang cantik. Tiba – tiba...
“DAAAAARRRRRRR!!!!!” teriak Bayu teman sebangku ku mengagetkanku.
“eh kampret elu pengen jantung gue lepas ye?” teriak ku kaget.
“eheheh sorry bray. Abisnya elu ngelamun melulu sih ada apaan nih”
“kaga.. tadi gue abis kenalan sama temennya si Sinka. Cantik banget dia, ngga kalah dah sama Sinka” Jawabku tersipu malu
“lah elu cewe melulu yang di pikirin”
“lah daripada elu Jomblo ngenes” kata ku meledeknya.
“njir.. lu sama sohib lu sendiri kayak gitu, sakitnya tuh disini” menunjuk dada
“alay lu coeg, ntar pas isitirahat anterin gw ke kelasnya Sinka ye”
“siap deh”
Jam pelajaran pun telah dimulai, tetapi aku tidak bisa berkonsenterasi karena terus mengingat kejadian yang tadi pagi ku alami. Alhasil akupun hanya melamun.
“teng.. teng..” bunyi bel pertanda istirahat dimulai
“ahah udah bel tuh, ayo bay temenin gw ke kelasnya si Sinka, gue mau ngambil payung yang dia pinjem”
“ah.. lu ngga bisa sendiri apa?”
“kan lu udah janji sama gue, kok elu gitu sih”
“iyee.. iye.. deh. Tapi satu syarat”
“ah elu pake syarat syaratan” kataku sambil sedikit kesal.
“yee mau ngga?”
“yaudah yaudah, apaan syaratnya?”
“kenalin gw sama Shania ya?”
“emm.. yaudah deh”
“siip, nah gitu baru namanya temen.
Akhirnya kami berdua pun keluar dari dalam kelas dan menuju kelasnya Sinka. Tak beberapa lama kami berjalan meuju kelasnya Sinka, aku pun melihat dia dan Shania keluar dari kelas dan kelihatannya dia menuju kantin.
“eh itu dia, Sinkaaaa !!” teriak ku sambil berlari dan melambaikan tangan..
“eh kamu Rangga, ada apa?”
“eheheh aku mau ngambil payungku yang tadi kamu pinjem” kataku sambil tersenyum padanya..
“oh itu yaudah nanti aja, sekarang kita ke kantin yuk..” ajak sinka sambil menarik tanganku ke kantin.
Akhirnya kami berempat pun pergi ke kantin.
“Mau pesen apa kamu sin?” tanyaku pada Sinka.
“emm.. aku mango juice aja deh. Eh Shan, kamu mau pesan apa” kata Sinka
“aku orange juice aja deh. Kayaknya seger”
“em oke deh”
“ehhh gue ngga di tawarin apa?” kata Bayu memelas..
“oh iya, lu air putih aja ya?” kataku sambil meledeknya.
“ah elu sama cewek aja baik, Masa sama sohib lu kaga -_-“
“hehe canda, yaudah lu mau minum apa?”
“gue pengen cappuchino aja deh”
“yaudah”
Sekelah kami menuggu pesanan kami untuk beberapa saat, kamipun mengobrol.
“eh rang, sini lu” kata Bayu
“ada apaan?” kata ku penasaran.
“katanya lu mau ngenalin gue ke Shania”
“oh iya gue lupa wkwk. Eh Shan ini temen aku yang jomblo ngenes minta di kenalin sama kamu.”
“eh iya, aku Shania” katanya sambil mengulurkkan tangan.
“aku Bayu” kata dia sambil mengulurkan tangannya.
Kulihat tangan Bayu memegang tangan Shania cukup lama. Dan sepertinya dia enggan untuk melepaskannya. Karena iseng, akupun mengagetkannya.
“woooyyy udah woy salamannya, kesempatan banget lu megang tangan Shania”
“eh iya maaf Shan, aku gerogi liat kamu”
“eh ngga apa-apa kok”
Dan akhirnya pun kami berempat mengobrol bersama. Tetapi kulihat sepertinya Bayu ini menyukai Shania. Sesekali aku melihatnya mencuri pandang untuk melihat wajah Shania. Ketika saatnya jam sekolah telah usai, aku pun pergi ke kelas Sinka untuk mengambil payung yang tadi pagi ia pinjam.
***************
4 bulan kemudian.....
Hubunganku dengan Shania pun semakin dekat. Bahkan kami sering jalan, dan makan bareng. Tapi akhir akhir ini Sinka sepertinya agak sedikit menjauhiku. Dia sedikit cuek terhadapku, dan hanya ngomong seperlunya padaku, Tetapi aku menghiraukannya. Pada suatu hari akupun berencana untuk “nembak” Shania. Aku sudah mempersiapkan mental dan fisik. Akhirnya akupun menelfon dia.
“Halo Rangga, ada apa?” kata Shania.
“Halo Shan.. emm aku ganggu kamu ngga?”
“oh engga ko tenang aja. Ada apa memang?”
“gini.. nanti sore kamu bisa ke taman yang di dekat sekolah engga?, ada yang mau aku bicarain soalnya” tanya ku tegang.
“oh boleh boleh, jam berapa kira-kira?”
“kalo jam 4 gimana”
“oke deh siap”
“oke aku tunggu ya, bye shan”
“bye..”
Dengan kubawakan sekuntum Bunga mawar dan sebuah Boneka panda, kubulatkan tekadku untuk menembak Shania kali ini. 15 menit kutunggu di taman, akhirnya Shania datang. Dengan menggunakan dress berwarna hitam ditambah Make up yang tipis yang membuatnya tambah cantik diapun senyum meliahtku.
“hei Rang maaf telat. Udah lama ya nunggu aku?”
“eh engga ko Shan, baru aja. Sini duduk”
“em.. ada apa sih Rang? Keliatannya serius banget?” tanya Shania penasaran.
“gini loh Shan, ini aku bawa Boneka panda sama bunga mawar. Sebenernya aku ini udah suka kamu dari waktu kita bertemu, aku sayang sama kamu. Kamu mau engga jadi pacar aku ?. Kalo kamu ambil boneka dan bunga ini berarti kamu nerima aku. Kalo engga berarti kamu nolak aku” kata ku gugup.
Shania pun sedikit kaget..
“emm gimana ya?, tapi kamu beneran nih sayang sama aku?”
“iya lah Shan, kapan coba aku bohong?”
“iya deh.. Tapi kamu harus janji, kalo aku nerima kamu harus setia sama aku”
“iya, I promissed to you”
Dengan perasaan yang campur aduk, akhirnya Shania menerima boneka dan bunga dariku. Campur aduk perasaan haatiku antara tegang dan senang.
“berarti itu artinya...” kataku gembira
“iya Rang, aku mau jadi pacar kamu”
“ YEEEESSSSS berarti kita jadian ya” kataku sambil loncat loncat dihadapan Shania.
“udah ah, ngga enak diliatin sama banyak orang” kata Shania dengan wajah yang memerah.
Lalu akupun memeluk erat Shania dan menghabiskan waktu sampai hari menjelang malam di taman tersebut.
***************
2 Bulan kujalani hubungan ini dengan Shania. Dia tetap saja gadis yang cantik seperti waktu pertama kita bertemu. Tetapi kurasa ada yang aneh dengan Shania, setelah kita pacaran malah dia jarang bersamaku. Dari 15 SMS yang ku kirim padanya pun hanya beberapa yang dia tanggapi. Diapun jarang ada waktu untuk sekedar berduaan denganku. Sampai suatu saat karena ku penasaran, aku pun bertanya pada Sinka, sahabat yang kulupakan.
“ Hai Sin, kamu liat Shania engga” tanyaku pada Sinka.
“ga” Jawabnya
“loh kok kamu gitu sih?. Aku kan nanyanya baik – baik. Kamu marah sama aku?
Sinka pun hanya diam saja tidak menanggapi pertanyaanku.
“kamu kok gitu sih sama sahabatmu sendiri? Ayolah Sin, jawab pertanyaanku.” Pintaku memelas.
“Oh jadi selama ini kamu masih anggep aku ini sahabat kamu hah??aku kira kamu udah lupa sama aku dan lebih mentingin Shania?.
“eh.. bukannya gitu Sin..”
“alah udahlah rang, aku kecewa sama kamu”
“eh Sin... Sinkaaa !!”
Sinka pun pergi meninggalkanku. Malam harinya aku coba untuk SMS Sinka dengan tujuan meminta maaf padanya karena selama ini aku melupakannya sebagai sahabatku. Tetapi hasilnya nihil, 7 pesan yang aku kirimkan aku padanya tidak ada yang di tanggapi. Keesokan harinya aku berniat kerumah Sinka untuk meminta maaf.
“tok..tok..tok.. Permisi.. Sinkaa”
Akhirnya pun pintu dibuka, tapi yang kulihat bukan Sinka, melainkan asistan rumah tangganya.
“Cari siapa ya?” tanya asistan rumahnya.
“Sinkanya ada bi?”
“oh non Sinka, ada, Sebentar ya saya panggilkan dulu”
Tak berapa lama kemudian Sinka pun datang..
“ada apa kamu nyariin aku hah?” tanyanya dengan nada yang sediit kesal.
“Kedatanganku kesini mau minta maaf sama kamu Sin, kamu mau kan maafin aku?”
“kamu udah ninggalin aku kan? Terus kamu ngapain nyariin aku?”
“aku ini kan Sahabat kamu sejak kita SD Sin, masa kamu mau ngehancurin persahabatan kita”
Sinka pun terdiam beberapa saat.
“ayolah Sin, kamu mau kan maafin aku?. Aku janji deh ngga bakalan ninggalin kamu.”
“okelah. Aku maafin kamu”
“bener ya kamu ngga akan marah lagi sama aku ?”
“iya deh”
“janji??” kataku sambil mengacungkan jari kelingking
“iya aku janji” dia pun menyatukan jari kelingkingnya dengan jari kelingkingku.
“nah gitu dong Sin itu baru namanya Sinka yang aku kenal’ kataku sambil menarik hidungnya
“eehhh sakit tau” kata dia.
“hehe maaf Sin”
“yaudah kamu duduk dulu, mau minum apa ?”
“emm apa aja deh”
“emm yaudah tunggu bentar ya..”
Sinka pun pergi ke dalam untuk membawakan segelas minuman untukku. Tak beberapa lama kemudian kulihat Sinka datang dan membawakan Segelas orange juice.
“nih minum dulu rang, kamu pasti capek kan?” tanya Sinka kepada ku.
*glekk...glekk*
“wah, orange juice buatan kamu enak baget Sin seger banget”
“ah udahlah ngga usah muji aku”
“emm.. by the way aku boleh nanya kamu sesuatu ngga?”
“pasti tentang Shania kan? Yang sekarang-sekarang mulai jauh dari kamu?” katanya dengan sedikit kesal
“loh kok kamu tau Sin?” tanya ku heran.
“gini deh, sebenernya akhir akhir ini aku sering melihat dia dengan teman kamu si bayu”
“yang bener kamu Sin?” tanyaku kaget.
“Seriusan, aku ngga bohong sama kamu. Dan aku lihat mereka berdua sangat mesra. Bahkan pernah saat hari Rabu lalu, aku melihat mereka sedang berpelukan di sebuah Restoran pada malam hari”
“kalo gitu aku bakalan cari tau, oh iya aku pulang dulu ya Sin. Makasih udah mau maafin aku dan orange juicenya.”
“oke sama sama hati hati ya”
Kemudian aku pun pulang kerumah, sesampainya aku di rumah, akupun mengambil handphone ku dan menelefon Shania. Tetapi nihil tidak ada jawaban. Keesokan harinya pun aku berniat ke taman dekat sekolah untuk jogging dan refreshing sekedar melepaskan semua penat yang ada di kepalaku. Tiba-tiba saat aku sedang berlari kecil, aku melihat Bayu dan Shania duduk berdua di bangku taman. Kulihat Bayu mencium kening Shania. Dengan kesal, aku mendatangi mereka berdua.
“oohhh gini ya Shan, ternyata selama ini kamu ngeduain aku”
“eh Sayang, aku bisa jelasin semua ini”
“halah.. basi tau ngga. Aku kecewa sama kamu. Dan elu juga Bay, selama ini gue nggaggep lu teman, tapi akhirnya?. Pacar gue lu embat juga. Bangke lu”
“eh bukan gitu Rang” jawab bayu sedikit tegang.
“halah udahlah” jawabku.
Aku pun pergi meninggalkan mereka sambil memendam rasa benci terhadap mereka berdua. Ketika aku berjalan, ku dengar teriakan seorang gadis memanggil namaku.
“ Ranggaaa !!!!”
“eh Sinka, lagi ngapain kamu disini?”
“engga, tadi abis jalan jalan aja sama anjing aku”
“eheh lucu sekali anjing kamu Sin”
“eh.. tunggu.. tungguu . tungguu, kok keliatannya wajah tampan kamu jadi kusut gini Rang?” tanya Sinka keheranan.
“emm nanti aja ya Sin ceritanya, aku capek. Mau pulang dulu”
“eehh nanti. Tuh ada tukang Jus kita kesana dulu yuk” kata sinka sambil menarik tangan ku.
Kami berdua pun menuju tukang jus Tersebut.
“kamu mau minum apa Rang?’ tanya Sinka padaku.
“apa aja deh” jawabku malas.
“oh yaudah, Jus Alpukatnya 2 ye bang” kata Sinka pada pedagang jus tersebut.
Tak lama kemudian pesanan kami pun datang.
“emm.. ayolah Rang cerita. Sebenernya ada apa sih?” tanya Sinka sambil mengelap keringat yang jatuh di pipiku menggunakan tisu.
“Ternyata bener Sin apa kata kamu. Tadi siaku ketemu si Bayu, dan aku liat dia cium kening Shania.
“Rangga, kan udah aku bilang, dia itu ngeduain kamu”
“iya Sin maaf aku udah ngga percaya sama kamu selama ini”
Lalu kami berdua pun terdiam untuk beberapa saat
“Rangga, aku boleh ngomong sesuatu ngga sama aku” tanya Sinka.
“boleh kok boleh.. ada apa emangnya Sin?”
“sebenernya aku ini suka sama kamu sejak kita SMP, kamu selalu bantuin aku saat aku kesusahan.”
Akupun terdiam..
“Banyak yang deketin aku, tapi aku hiraukan karena aku sangat sayang sama kamu Rang. Mangkanya aku sangat cemburu saat aku tau kamu jadian sama Shania.” Ucapnya dengan wajah yang memerah.
“tapi kenapa kamu ngga bilang dari awal Sin kalo kamu suka aku?”
“aku takut kalo kamu tau perasaan aku bahwa aku suka kamu. Malah nantinya akan menghancurkan persahabatan kita. Ngga masalah kok kalo kamu ngga menerima aku untuk saat ini. Kamu tau perasaan ku saat ini saja aku sudah lega”
“tapi kenapa kamu bisa sayang sama aku? Wajahku biasa-biasa saja. Dan aku bukan orang yang kaya”
“aku ngga memandang kamu dari segi ekonomi Rang, kamu itu orangnya baik dan selalu punya waktu untukku”
Kami berdua pun terdiam beberapa saat..
“baiklah Sin aku akan menerima kamu asalkan dengan satu syarat”
“Syaratnya apa Rang?” tanya Sinka penasaaran.
“Jangan selihkuhin aku seperti Shania menyelingkuhi aku”
“Iya Rang, aku janji” ucap Sinka Sambil tersenyum”
“Makasih ya Sinka, selama ini kamu udah sayang sama aku. Dan maaf aku telah menyia-nyiakan kamu. Aku janji akan menjaga Hubungan kita sampai suatu saat kita akan menikah” ucapku sambil berlinangan air mata karena terharu.
“iya Rang, maaf waktu itu aku marah marahin kamu” ucap Sinka Sambil memelukku.
Dan sejak hari itulah aku dan Sinka menjadi sepasang kekasih, dan akhirnya kami berdua memutuskan untuk menikah.
-TAMAT-
Selasa, 11 November 2014
Mawar Merah Untuk Stella
Hari itu aku sedang pulang sekolah, seperti biasa dengan sepeda onthel kesayanganku yang setia menemaniku kemana saja. Kukayuh dengan sedikit cepat karena hari ini aku ada janji dengan teman wanitaku. 30 menit kemudian aku sampai, kulihat dia berada diseberang jalan, aku segera menghampirinya
“maaf aku terlambat , soalnya tadi masih disuruh ibuku ke pasar”
“iya gapapa , lagian aku juga ga terlalu lama kok”
“jadi berangkat sekarang ?”
“yuk..” katanya sambil menaiki boncengan sepedaku.
Oh iya teman wanitaku ini namanya Stella, dia keturunan semarang jadi dia cukup cantik, dan dia juga anak orang “berada”. Berbeda denganku yang cuma anak tukang becak dan ibuku pedagang sayur dipasar yang penghasilannya pas-pasan. Banyak yang menghinaku saat aku sedang bersama Stella, entah itu di perpustakaan atau saat di kantin, “eh Stella kok bawa supirnya ke sekolah sih”, kata kata itu sudah sering kudengar bahkan hampir tiap hari.Namun Stella selalu membelaku, bahkan 2 hari yang lalu aku sempat dihajar oleh Edward, dia adalah teman sekelasku yang sangat menyukai Stella. Aku terkadang berpikir, apa sebenarnya yang dia sukai dari aku ? aku bukan anak orang kaya , aku juga bukan anak yang pintar dalam hal pelajaran, dan wajahku pun bisa dibilang tidak tampan dibanding Edward. Lama aku berpiki , akhirnya kami tiba di tempat tujuan kami , Di sebuah hamparan sawah yang hijau di dekat desa kami yang masih asri,
“disini cocok nggak kira kira ?”
“boleh deh , kamu cari rumput ntar kita buat pengamatan ya”
“oke deh” jawabku singkat
Dan aku segera mencari rumput untuk kami amati, saat sedang mencari rumput, tiba tiba aku melihat sebuah pohon mawar yang sedang berbunga.Warnanya merah dan kelihatan masih segar, aku pun memetiknya sekedar untuk hadiah Stella dan setelah itu aku segera kembali.
“nih aku udah dapet beberapa jenis rumput” kataku sambil menyerahkan rumput yang aku ambil tadi sambil tangan kanan kutaruh dibelakang tubuhku
“yaudah sini kamu duduk , ntar kamu catet statistiknya ya”
“oke deh tuan putri, haha”, dia tersenyum sekilas padaku.
Kulihat dia sangat serius mengerjakan tugas biologi kami ,
“Stel , aku punya sesuatu buat kamu” kataku membuka percakapan
“apa Rang ?”
“ini ...” kataku sambil menunjukkan bunga mawar yang aku petik tadi
“wah kamu baik banget Rangga, kok kamu bisa tau aku suka bunga mawar ? makasih ya” katanya sambil mencium pipi kiriku ,
“ehh ....” aku tidak bisa berkata apa apa lagi , perasaan antara senang dan malu menjadi satu di hati ,
“aku sayang kamu Rangga, aku cinta sama kamu” kata Stella sambil memelukku
“ehh aku juga Stel” kataku sambil membalas pelukannya dan mengelus kepalanya
“aku nggak peduli apa kata orang soal kamu, aku menerimamu apa adanya Rang karena aku sayang banget sama kamu” katanya lagi dan akhirnya sejak hari itu kami resmi menjadi sepasang kekasih.
******************
7 Bulan kemudian.....
Suka duka kami lalui bersama, kami berdua saling mencintai tanpa memandang latar belakang kami. Sampai suatu ketika, aku dan Stella kepergok ayahnya yang sedang pulang dari kantornya. Sepeda yang kami naiki dihadang oleh mobil ayahnya Stella,
“STELLA ! Apa yang sedang kamu lakukan ?”
“akuu....” Stella tidak bisa menjawab
“liat nak, kamu itu anak Darmawan, seorang direktur di perusahaan terkenal di Jakarta. apa kata orang kalau melihat kamu berdua dengan sorang gembel”
“dia bukan gembel pah, dia Rangga, dan aku mencintainya”
“cinta ? mau jadi apa kamu? sekarang ayo pulang , cepat masuk mobil” kata ayah Stella sambil menggandeng tangan Stella masuk ke mobil
“dan ini peringatan buat kamu, jangan sekali kali mendekati anak saya lagi, atau kamu akan tau akibatnya” katanya setengah membentak padaku
“iya om” jawabku lirih
*******************
Malam harinya, tiba tiba Stella datang ke rumahku,
“Stel, apa yang kamu lakukan malem malem gini ? nanti kalau ayah kamu tau bisa gawat”
“aku kabur dari rumah Rang , aku ga bisa hidup tanpa kamu Rang, aku cinta kamu” katanya sambil memelukku.
“tapi Stel .....”
“ijinkan aku tinggal disini Rang , apa kamu nggak sayang aku?”
“yaudah deh , kamu masuk dulu” kataku sambil menyuruhnya masuk dan menutup pintu.
Setelah menjelaskan kejadiannya pada Ibuku, Ibuku pun paham dan membolehkan Stella tinggal beberapa saat dirumahku
.
********************
1 Minggu kemudian......
Seperti biasa, sepulang sekolah aku dan Stella berbelanja ke pasar untuk keperluan makan malam.Tapi baru saja aku mengeluarkan sepeda dari rumah, ada sebuah mobil mewah berhenti di depan rumahku dan itu adalah mobil ayah Stella, dia mendatangiku.
“tunjukkan dimana anak saya, kamu pasti sudah menculiknya !!”
“eh tidak om , saya bisa jelaskan”
“Ranggaa ayo berangkat !!” teriak Stella dari dalam rumah
“Nah itu suara anak saya, dan kamu akan saya laporkan ke polisi atas tuduhan penculikan” katanya sambil memasuki rumah dan mencari Stella,
“Aku nggak mau pulang pah !!” teriak Stella dari dalam. Aku segera berlari ke dalam dan melihat apa yang terjadi.
“kamu harus pulang, kamu ini anak orang kaya nak, apa kamu betah tinggal dirumah yang kayak kandang ayam ini”
“aku suka dan aku betah pah, aku punya Rangga yang selalu ada disampingku, entah itu saat aku senang, susah, saat aku sakit, saat aku putus asa, dia selalu ada buat aku pah. Tapi papah ? papah Cuma kejar materi , nggak pernah tau apa yang anaknya rasakan”
“oke , papah akan kurangin kerja papah dan mulai fokus ke kamu”
“nggak pah, aku lebih bahagia disini, biarpun mereka kekurangan, tapi mereka harmonis pah. Nggak kayak di rumah kita”
“oke oke , sekarang apa maumu ? papah akan turuti semua asal kamu mau pulang sekarang”
“pertama , aku minta papah ada buat aku, kedua restui hubungan aku dengan Rangga”
“tapi .....”
“sekarang semua kembali ke papah , Cuma iu yang aku minta”
“baiklah papah akan penuhi semua, tapi kamu juga harus janji jangan kabur dari rumah lagi, papah sayang kamu mel” katanya sambil memeluk Stella.
Sejak saat itu ayah Stella berubah, dia menjadi lebih ramah, bahkan keluarga kami sering diundang untuk makan malam dirumahnya.
*********************
1 Tahun Kemudian ........
Kami masih saling mencintai seperti dulu, bahkan ayah Stella mulai menyukaiku karena aku anaknya rajin dan mau bekerja keras.Tapi kesedihanku bermula di saat malam minggu itu ....
Aku dan Stella sedang jalan jalan berdua, dan kami mampir di warung kaki lima pinggir jalan,
“maaf ya Stel , aku cuma bisa ajakin kamu makan disini”
“gapapa kok Rang, aku suka makanannya enak”
5 menit kemudian ..
“Rang aku pusing” katanya, dan tiba tiba ia jatuh pingsan.
“loh mel , bang bang tolong dong !” kataku panik,
Seketika abang penjual nasi goreng itu menolongku dan membawa Stella ke rumah sakit terdekat. Setelah sampai di rumah sakit Stella segera dibawa dengan ranjang beroda dan dibawa ke UGD, aku mengantar sampai depan ruang UGD.
“maaf , saudara harus menunggu di depan”
“tapi dia pacar saya sus”
“percayakan pada kami”.
Dan akhirnya aku melepaskan Stella, aku menunggu dengan cemas di depan ruang UGD. 20 menit kemudian dokter keluar dari ruang UGD, segera saja aku langsung bertanya padanya
“dok gimana keadaan pacar saya ? apa dia baik-baik saja ?”
“tenang, dia sudah siuman dan kami akan membawanya ke ruangan kelas I”
“terimakasih ya dok” aku mencium tangan dokter itu ,
“ya sudah saya pamit dulu” kata dokter itu sambil melangkah pergi.
*********************
Sejak hari itu aku selalu menemani Stella di rumah sakit sepulang sekolah. Bahkan kami terkadang belajar bersama walau kondisi dia masih sakit. Aku juga sering membawakannya mawar merah karena dia amat menyukai bunga mawar merah. Baginya mawar merah itu anggun dan bisa mewakili perasaan dia padaku. Aku juga berusaha menabung karena dulu Stella pernah bilang dia ingin sebuah boneka sapi yang dia lihat saat jalan jalan denganku, dan hari ini seperti biasa aku datang untuk menjenguknya.
“Selamat siang putri tidur, enak tidurnya ?”
“eh kamu rang , udah lama ya ?”
“engga kok baru aja dateng , gimana keadaan kamu ?”
“udah agak mendingan sih, tapi masih pusing”
“banyak banyak istirahat ya”
“iya Rang, tapi capek juga kalo cuman disuruh tidur mulu”
“ya kan demi kesembuhan kamu sendiri, eh aku bawa sesuatu nih buat kamu”
“apaan rang ?”
“taraaaa .... “ kataku sambil mengeluarkan bunga merah dari saku belakang celanaku,
“wih bunga mawar, aku suka banget, makasih ya Rang”
“sama sama” kataku sambil tersenyum ,
“Rang aku pengen tanya sama kamu”
“tanya apa Stel ?”
“apa kamu masih tetep cinta dan sayang sama aku seperti dulu ?”
“jelas lah, cintaku padamu itu nggak bisa berkurang Stel, aku bener bener tulus sama kamu, kalo nggak kayak gitu mana mungkin aku masih disini sama kamu ?
“tapi apa semua itu bener ? aku takut setelah kamu tau aku sakit, kamu bakal ninggalin aku”
“engga lah, aku menerima kamu apa adanya kok” kataku sambil menggenggam tangan Stella yang sedang di infus.
“makasih ya Rangga, aku beruntung banget bisa dapetin kamu” katanya sambil mulai menangis
“iya Stel, aku juga sama.Tapi kok nangis sih, ntar idungnya pesek kalo nangis terus”
“ih apa hubungannya coba ?”
“eh lagian ga usah nangis juga udah pesek haha”
“aku nggak pesek tauu”
“iya deh putri mancung”
“nah gitu dong Rang”
“mancung banget tapi mancung ke dalam”
“ih Rangga jahat deh”
“hahahahaha”. Aku dan Stella pun menghabiskan hari hari kami seperti itu, penuh cinta dan kasih sayang. Terkadang diwarnai dengan sedikit candaan konyol dariku tapi tetap tidak mengurangi rasa sayangku pada gadis ini.
*******************
Masih dengan kehidupan baruku, setelah pulang sekolah aku langsung ke rumah sakit untuk menjenguk Stella. Namun kejadian aneh terjadi hari itu.
Stella tidak seperti biasanya, dia banyak terdiam walau aku sudah berusaha untuk menghiburnya
“Steell...”
“iya Rang?”
“ada apa sih? kamu pusingnya kambuh ya ?”
“engga kok Rang, aku cuma lagi males aja”
“males kenapa ? tumbenan loh kamu kayak gini”
“aku ga pengen kamu balik ke sini lagi Rang”
“maksudnya ?”
“ya aku ga pengen kamu ada disini, aku pengen sendiri aja, di tempat yang ga ada siapapun selain aku” aku terdiam mencoba menerka maksud dari Stella.
“Raaaanng..”
“iya Stel?”
“aku pengen minta sesuatu sama kamu boleh nggak?”
“apa itu Stel ?”
“kasih aku kesempatan sendiri dulu ya ?”
“maksudmu? kita putus?”
“engga, kasih aku kesempatan buat sendiri dulu 1 hari ya” rasa heran mulai bertambah ketika Stella berkata demikian, tapi aku berusaha untuk mengabulkan harapan Stella itu
“iya deh mel, kamu baik baik ya disini, aku pulang dulu” kataku sambil mengecup kening Stella
“iya Rang, hati hati ya”. Dan aku pun pulang dengan membawa rasa heran.
****************
Malam harinya, aku melihat tabunganku yang akan kugunakan untuk membeli boneka untuk Stella,
“nah pas 150 ribu, ahayy pasti besok dia senang bisa dapet boneka dariku”.
Dan malam itu aku membuat surat yang akan kutempelkan pada boneka yang akan kuberikan untuk Stella, dan akhirnya aku pun terlelap tepat tengah malam itu.
****************
Esoknya sepulang sekolah aku mampir ke toko boneka untuk membeli boneka yang akan kuberikan pada pacarku Stella,
“iya mbak , boneka sapi yang itu ..” kataku sambil menunjuk sebuah boneka
“ini harganya 150rb”
“ini mbak uangnya ...” kataku sambil mengeluarkan uang tabunganku
“ah uangnya recehan semua , pasti hasil nabung ya ?” kata mbak penjaga toko itu
”iya lah , mau bikin bangga pacar”.
Setelah selesai bonekaku dibungkus dengan plastik berwarna ungu yang menjadi kesukaan Stella dan aku segera berangkat ke rumah sakit.
****************
Sesampainya di rumah sakit aku segera berlari menuju kamar tempat Stella dirawat, tapi aku terkejut melihat Pak Darma sedang terduduk lemas di depan kamar Stella.
“kenapa pak ?”
“Stella nak ...”
“kenapa dengan dia ? dia baik baik aja kan pak ?” kataku mulai cemas.
Pak Darma terdiam, aku langsung masuk ke kamar Stella dan disana ada beberapa suster, tapi aku melihat Stella diselimuti seluruh badannya.
“sus ada apa ini ?? kenapa dengan Stella”
“Stella nyawanya tidak dapat kami selamatkan, kami sudah berusaha sekuat tenaga tapi Tuhan berkehendak lain” seketika boneka dan bunga mawar yang aku pegang terjatuh dan aku segera membuka selimut dan benar aku melihat wajah Stella sudah pucat.
“Stellaaaa !!!” aku berteriak dan air mataku tidak dapat kutahan lagi.
Tak kusangka orang yang kucintai pergi begitu cepat. Padahal aku ingin memberikan kejutan padanya dengan boneka yang kubeli dari hasilku menabung sendiri.
”maaf, Stella harus kami pindahkan ke kamar jenazah”.
Aku pun melepaskan pelukanku pada Stella untuk yang terakhir, aku berjalan keluar kamar dengan tubuh lemas. Kulihat pak Darma masih terduduk dengan wajah yang amat sangat sedih
“pak ....” , dia pun melihatku
“kenapa bapak tidak bilang pada saya ?”
“maaf nak, tapi bapak sendiri juga terkejut karena Stella hampir tidak pernah bercerita pada bapak soal sakitnya ini, dan tadi saya melihat surat ini yang bapak rasa untuk nak Rangga” katanya sambil mengeluarkan sepucuk surat dengan amplop berwarna ungu, aku membukanya dan membacanya dalam hati.
Isi Surat :
“Hai Rangga, mungkin terlambat untuk aku bilang padamu soal sakitku ini. Maafkan aku yang selama ini menutupi semua ini, dokter sudah memvonisku terkena tumor otak dan harapan hidupku sangat kecil karena memang sudah stadium akhir. Namun aku tidak ingin kamu tau soal penyakitku ini, maaf dan hanya maaf yang mungkin bisa aku katakan. Tapi ketauilah, aku akan selalu ada bersamamu, dalam hati kecilmu
Salam cinta ,
Stella”
Seketika aku tidak dapat menahan air mataku lagi aku tidak percaya, gadis yang dulu murah senyum, kini hanya bisa terbujur kaku dengan wajah pucatnya. Dan setelah itu aku dan pak Darma membawa jenazah Stella pulang untuk dimakamkan
*****************
Saat di pemakaman, aku tidak bisa berkata apa apa lagi. Hanya bisa pasrah pada yang Maha Kuasa saat melihat Jenazah Stella dimasukkan ke liang lahat, dan sebagai kado terakhir untuk Stella aku menaburkan bunga mawar merah sambil berkata dalam hati “Selamat jalan sayang, nantikan aku disana” dan hari itu setelah pemakaman Stella seluruh kehidupanku kembali seperti awal dimana aku belum bertemu gadis impianku itu.
Pesan : “Selagi dia masih ada , kejarlah dia , karena kita tidak tau kapan umur akan memisahkan kita”
-TAMAT-
Izinkan aku bersamamu. part2
1 tahun kujalani hubungan ini dengan Stella, dia masih cantik seperti dulu. Banyak yang ingin mendekatinya termasuk Gerry, dia satu sekolah dengan Stella. aku melihatnya saat akan menjemput Stella di sekolahnya. Aku hanya melihat dari kejauhan, mungkin aku nggak pantes buat cewek sebaik dan secantik Stella kataku dalam hati. Tak lama kemudian Gerry pun pergi dan aku segera mendatangi Stella,
“maaf telat sayang, tadi sepeda motorku macet”
“iya gapapa kok, duh kamu pasti capek banget ya” katanya sambil mengusap keringatku dengan tisu
“enggak kok, mau pulang sekarang ?”
“yuk” katanya sambil naik motorku. Saat di perjalanan pulang, aku menghentikan sepeda motorku di tengah sawah yang hijau dan asri.
“kok berhenti Rang ?” tanya Stella keheranan.
“itu tadi siapa ?” tanyaku.
“itu? apaan sih”
“cowok yang tadi sama kamu”
“oh itu Gerry, dia teman sekelasku. Kenapa emang ?”
“gapapa kok, Cuma nanya”
“cemburu ya ?? ciee pacarku bisa cemburu juga”
“ya jelas bisa lah, aku kira dia pacar kamu”
“lah kok gitu sih, pacarku kan Cuma kamu seorang Ranggaaaaaa”
“yang bener nih ?”
“iya bener suer deh”
“aku cuma takut aja kamu nggak setia, aku tau siapa aku dan kamu Stell. Kita jauh berbeda” kataku sambil menundukkan kepala.
“enggak Rang, aku nggak lihat dari status sosial kamu. Aku sayang kamu Rang, aku janji bakalan setia sama kamu” katanya sambil memelukku.
“aku harap yang kamu bilang itu bener Stell”
“aku janji bakalan jaga hubungan kita Rang, aku harap kamu juga nggak menghianati aku”
“aku sayang banget sama kamu Stell” kataku sambil membalas pelukannya.
****************
Keesokan harinya di sekolah, tiba tiba saat aku mengerjakan tugas, Melody mendatangiku dan menyapaku.
“hai Rang, lagi nagapain?”.
Aku tidak menjawabnya karena aku masih benci dengannya
“yah ditanya diem aja, serius banget ya” katanya sambil duduk di bangku depanku.
“iya Mel, lagi sibuk” jawabku singkat.
“aku boleh bantu ?”
“ga usah Mel, ini juga mau selesai”.
Tiba tiba Raka datang ke kelasku spontan saja aku langsung menyapanya agar aku bisa menjauh dari Melody.
“woi bro, temenin gue ke kantin yuk”
“tapii ...”
“udahlah temenin gue, ntar gue beliin lu deh”
“iyadeh ayo” dan kami pun pergi ke kantin
Saat di kantin, raka bertanya padaku
“ada apaan sih tadi ?”
“nggak ada apa-apa kok, emang kenapa ?”
“tadi gue lihat Melody lagi nemenin lu”
“nggak usah dibahas, males gue”
“iye deh iye”
****************
Beberapa hari kemudian saat pelajaran olahraga, kami akan bermain bola volly. Setelah pemanasan maka dibagi 2 grup yang akan bertanding yaitu tim putra melawan tim putri. Dan saat bermain aku tidak sengaja melakukan smash yang paling keras dan itu mengenai Melody yang membuatnya pingsan.
“wah gawat nih” kataku dalam hati.
Seketika aku berlari menghampiri Melody dan benar dia pingsan. Aku segera membawanya ke UKS agar dia dirawat. Dan sebagai wujud rasa tanggung jawabku, aku menemaninya sampai siuman.
“aduh dimana ini ...” kata dellia saat siuman.
“kamu di UKS Mel, maaf tadi aku beneran nggak sengaja”
“iya Rang gapapa kok” katanya sambil tersenyum.
“nah sekarang karena kamu udah siuman, aku tinggal dulu ya”
“bentar dong, temenin aku sampai pusingku ilang”.
Karena aku juga yang salah maka aku pun menuruti permintaannya.
“kamu udah punya pacar Rang ?”
“udah” “siapa dia ? aku pengen tau”
“yang pasti dia cewek yang setia Mel”
“wah pasti beruntung ya dia dapetin kamu. Kamu baik, cowok yang setia, nyesel aku udah sia siain kamu dulu Rang”
“udahlah ga usah bahas masa lalu. Lagian kamu udah nemu cowok yang lebih baik”
“Yudha nggak sebaik yang aku kira Rang, maafin aku ya Rang”
“iya gapapa kok”.
Dan bel masuk mata pelajaran baru pun berbunyi.
“Mel aku tinggal dulu ya, aku ada tugas buat presentasi di kelas”
“iya Rang, ntar pulang anterin aku ya .Aku masih pusing” lagi lagi aku berada di situasi yang harus aku turuti.
“iya Mel , ntar aku dateng kesini lagi”
.
Sepulang sekolah aku segera ke UKS untuk menjemput Melody.
“hai Mel , gimana keadaan kamu ?”
“udah agak baikan Rang, tapi masih pusing”
“yaudah ayo pulang” kataku sambil membantunya untuk bangun.
Dan akhirnya kami pulang berdua hari itu.Tak lama kemudian kami sampai di rumah dellia, namun saat aku akan pamitan Melody menghalangiku.
“bentar Rang, ada yang pengen aku bicarain”
“ada apa Mel” kataku sambil mematikan motorku
“makasih yah Rang”
“sama sama Mel”
“aku ngerasa bersalah udah bikin kamu sedih dulu”
“gapapa kok mel, aku udah maafin kamu”
“tapi ....”
“tapi kenapa ?”
“aku ingin kita kayak dulu Rang. Aku pengen saat aku dan kamu masih menjadi kita”
“maaf Mel, tapi aku ga bisa”
“please Rang, aku nggak akan kayak dulu lagi”
“maafin aku Mel, tapi kejadian itu udah cukup membuatku terpukul. Kita ambil jalan masing masing aja”
“aku minta maaf Rang, kamu boleh tampar aku sekarang kok Rang”
“ga perlu mel. Yaudah aku pergi dulu, ada urusan lain”
“jadii ....”
“maaf aku ga bisa Mel” kataku sambil tersenyum dan meninggalkan Melody.
Kulihat mata Melody sudah mulai berkaca-kaca saat aku menolaknya.
******************
Keesokan harinya sepulang sekolah aku segera menjemput Stella seperti biasanya.
“hai sayang” sapaku. Namun dia hanya diam
“kok cuek sih? aku kan nggak telat jemputnya”. Tetap tak ada jawaban. Aku segera menyalakan motorku dan mengantar Stella pulang. Saat ditengah jalan, aku mencoba bertanya lagi.
“sayang, kamu kok diem mulu sih, ada apa?, dia tetap tak menjawab.
“oke deh, kalo gini caranya”, aku mengehentikan motorku di pinggir jalan.
“loh kok berhenti” tanya Stella.
“abisnya kamu nggak bicara dari tadi”
“apa itu penting buat kamu tau ?”
“ya jelas lah, aku kan pacar kamu”
“oke !, aku kemarin lihat kamu boncengan sama cewek lain, dia siapa ?”
“oh jadi ceritanya cemburu nih? oke oke. Dia temen aku, dia lagi sakit dan aku nganterin dia pulang”
“kok harus kamu ? apa nggak ada yang lain ?”
“bukan gitu, kan aku yang bikin dia sakit gara gara aku smash pakai bola volly kenceng banget”
“beneran ?”
“beneran sayang, aku nggak bohong. Apa pernah sih aku bohong sama kamu”
“awas aja kalo bohong”
“enggak lah, senyum dulu dong”. Dia pun tersenyum dan kami melanjutkan perjalanan
*******************
Seminggu kemudian........
seperti biasa aku selalu menjemput Stella sepulang sekolah. Namun kali ini berbeda, dia tidak ada di sekolahnya. Aku melihat jam tanganku, dan kurasa aku nggak terlambat jemput dia.
“kemana ya dia” kataku dalam hati
Dan aku pun segera mencari ke tempat dia biasa jalan jalan dengan temannya. Aku mencoba SMS dia namun tidak juga dibalas, dan ternyata dia ada di sebuah restoran dengan seseorang. Segera saja aku parkirkan motorku dan melihat lebih dekat, ternyata dia bersama Gerry, cowok yang berusaha mendekati Stella. Dan mereka tampak asyik ngobrol berdua disana. Seketika remuk hati ini, dan dengan perasaan gelisah aku memutuskan untuk pulang saja.
*******************
Malam harinya Stella SMS aku, dia hanya tanya kenapa aku tidak menjemputnya hari itu , namun aku tidak membalasnya. Masih sakit hati gara gara peristiwa hari itu, dan aku memutuskan untuk me-nonaktifkan HPku.
*******************
2 minggu setelah kejadian itu, aku tidak lagi menghubungi Stella. Aku tidak menjemputnya lagi , bahkan aku menganggap hubungan kami telah selesai. Sepulang sekolah aku langsung ke halte dekat sekolah karena hari itu aku tidak membawa sepeda motor, setelah cukup lama menunggu akhirnya bus yang kutunggu datang juga. Tak berapa lama , aku sudah sampai ke halte dekat rumahku, halte tempatku bertemu dengan Stella dulu, aku memutuskan untuk duduk duduk dulu di halte itu sambil mengingat Stella, tapi 10 menit kemudian datang seorang ibu sambil menangis dan membawa sesuatu di tangannya. Dan dia duduk di halte tempatku menunggu bus, merasa kasihan aku pun bertanya padanya.
“bu kenapa nangis ?”
“saya telah kehilangan mutiara yang paling berharga di hidup saya”
“ibu abis dirampok ya ?”
Dia tidak menjawab, mungkin “mutiara” yang dimaksud adalah seseorang.
“kalau boleh saya tau yang ibu maksud mutiara itu siapa ?”
“dia anak saya”
“yang sabar ya bu , semua itu titipan Tuhan , ibu yang ikhlas ya”.
dia terus menangis, aku melihat ke benda yang dipegang ibu itu.
“bu apa yang ibu bawa ?”
“ini adalah peninggalan terakhir anak saya sebelum dia pergi, dan saya harus memberikan ke orang yang tepat”
“bolehkah saya melihatnya bu ?”
“tentu nak” katanya sambil memberiku sebuah amplop ungu yang cantik. Pelan pelan aku membukanya dan aku sangat terkejut karena ada foto Stella disana. Seketika aku membaca surat yang ada di dalamnya
Isi surat :
Hai Rangga :-)
masih inget aku kan ? Aku Stella, gadis yang dulu kamu temui di halte, seorang gadis yang dulu pernah kamu beri sebuah jaket abu abu yang bertuliskan "LA Lakers", seorang gadis yang pernah berada di hatimu dan seorang gadis yang sedang berjuang melawan sakit yang ia alami
Maaf aku mungkin membuatmu marah sampai sampai kamu meninggalkanku, mungkin kamu melihat saat aku bersama Gerry waktu itu. Tapi jujur kami hanya sekedar makan berdua , tidak lebih dari itu Rang.
Aku tau kamu masih sayang aku makanya kamu cemburu melihat aku bersama laki-laki lain.
tapi maafkan aku sekali lagi, waktu yang harus memisahkan kita. Aku harap kamu bisa menemukan gadis yang lebih dari aku, gadis yang cantik, periang, tidak egois dan tidak sakit sakitan seperti aku. Oh iyaa .. maafkan juga kalau aku udah marahin kamu waktu itu, aku juga cemburu sama seperti kamu Rang.
Kayaknya aku nggak bisa bertahan lama lagi, aku harus kembali tidur untuk waktu yang panjang.
Jaga kesehatan ya Rang, dan jangan lupakan aku :-)
Oyasustella ^^
Stella Cornelia Winarto
Seketika seluruh air mataku jatuh tak tertahankan, aku tidak menyangka kalau dia pergi secepat ini. Dan ibu yang berada di sampingku itu menjadi bingung,
“nak kenapa menangis ?”
“jadi Stella anak ibu ? kenapa dia menyembunyikan sakitnya bu ?” kataku sambil menangis.
“jadii ...”
“iya bu , saya Rangga, pacarnya Stella”
“berarti saya telah menemukan orang yang berhak atas surat itu”
“kenapa bu? kenapa dia menyembunyikan penyakitnya dari saya?”
“Stella adalah anak yang tegar. Selama dia mampu dia tidak akan meminta bantuan orang lain , dia ingin seperti anak anak lain. Leukimia itu sudah ia derita sejak 2 tahun yang lalu, namun ia ingin semua menganggapnya sebagai seorang Stella yang sehat dan ceria, bukan Stella yang sakit sakitan dan patut dikasihani”.
aku masih tidak percaya semua ini terjadi, aku merasa sangat bersalah karena hanya masalah kecil saja aku menjauhi Stella. Dan sekarang aku hanya bisa menyimpan pemberian terakhir Stella sambil berharap saat aku membuka mata, ia berdiri di hadapanku saat ini. -TAMAT-
“maaf telat sayang, tadi sepeda motorku macet”
“iya gapapa kok, duh kamu pasti capek banget ya” katanya sambil mengusap keringatku dengan tisu
“enggak kok, mau pulang sekarang ?”
“yuk” katanya sambil naik motorku. Saat di perjalanan pulang, aku menghentikan sepeda motorku di tengah sawah yang hijau dan asri.
“kok berhenti Rang ?” tanya Stella keheranan.
“itu tadi siapa ?” tanyaku.
“itu? apaan sih”
“cowok yang tadi sama kamu”
“oh itu Gerry, dia teman sekelasku. Kenapa emang ?”
“gapapa kok, Cuma nanya”
“cemburu ya ?? ciee pacarku bisa cemburu juga”
“ya jelas bisa lah, aku kira dia pacar kamu”
“lah kok gitu sih, pacarku kan Cuma kamu seorang Ranggaaaaaa”
“yang bener nih ?”
“iya bener suer deh”
“aku cuma takut aja kamu nggak setia, aku tau siapa aku dan kamu Stell. Kita jauh berbeda” kataku sambil menundukkan kepala.
“enggak Rang, aku nggak lihat dari status sosial kamu. Aku sayang kamu Rang, aku janji bakalan setia sama kamu” katanya sambil memelukku.
“aku harap yang kamu bilang itu bener Stell”
“aku janji bakalan jaga hubungan kita Rang, aku harap kamu juga nggak menghianati aku”
“aku sayang banget sama kamu Stell” kataku sambil membalas pelukannya.
****************
Keesokan harinya di sekolah, tiba tiba saat aku mengerjakan tugas, Melody mendatangiku dan menyapaku.
“hai Rang, lagi nagapain?”.
Aku tidak menjawabnya karena aku masih benci dengannya
“yah ditanya diem aja, serius banget ya” katanya sambil duduk di bangku depanku.
“iya Mel, lagi sibuk” jawabku singkat.
“aku boleh bantu ?”
“ga usah Mel, ini juga mau selesai”.
Tiba tiba Raka datang ke kelasku spontan saja aku langsung menyapanya agar aku bisa menjauh dari Melody.
“woi bro, temenin gue ke kantin yuk”
“tapii ...”
“udahlah temenin gue, ntar gue beliin lu deh”
“iyadeh ayo” dan kami pun pergi ke kantin
Saat di kantin, raka bertanya padaku
“ada apaan sih tadi ?”
“nggak ada apa-apa kok, emang kenapa ?”
“tadi gue lihat Melody lagi nemenin lu”
“nggak usah dibahas, males gue”
“iye deh iye”
****************
Beberapa hari kemudian saat pelajaran olahraga, kami akan bermain bola volly. Setelah pemanasan maka dibagi 2 grup yang akan bertanding yaitu tim putra melawan tim putri. Dan saat bermain aku tidak sengaja melakukan smash yang paling keras dan itu mengenai Melody yang membuatnya pingsan.
“wah gawat nih” kataku dalam hati.
Seketika aku berlari menghampiri Melody dan benar dia pingsan. Aku segera membawanya ke UKS agar dia dirawat. Dan sebagai wujud rasa tanggung jawabku, aku menemaninya sampai siuman.
“aduh dimana ini ...” kata dellia saat siuman.
“kamu di UKS Mel, maaf tadi aku beneran nggak sengaja”
“iya Rang gapapa kok” katanya sambil tersenyum.
“nah sekarang karena kamu udah siuman, aku tinggal dulu ya”
“bentar dong, temenin aku sampai pusingku ilang”.
Karena aku juga yang salah maka aku pun menuruti permintaannya.
“kamu udah punya pacar Rang ?”
“udah” “siapa dia ? aku pengen tau”
“yang pasti dia cewek yang setia Mel”
“wah pasti beruntung ya dia dapetin kamu. Kamu baik, cowok yang setia, nyesel aku udah sia siain kamu dulu Rang”
“udahlah ga usah bahas masa lalu. Lagian kamu udah nemu cowok yang lebih baik”
“Yudha nggak sebaik yang aku kira Rang, maafin aku ya Rang”
“iya gapapa kok”.
Dan bel masuk mata pelajaran baru pun berbunyi.
“Mel aku tinggal dulu ya, aku ada tugas buat presentasi di kelas”
“iya Rang, ntar pulang anterin aku ya .Aku masih pusing” lagi lagi aku berada di situasi yang harus aku turuti.
“iya Mel , ntar aku dateng kesini lagi”
.
Sepulang sekolah aku segera ke UKS untuk menjemput Melody.
“hai Mel , gimana keadaan kamu ?”
“udah agak baikan Rang, tapi masih pusing”
“yaudah ayo pulang” kataku sambil membantunya untuk bangun.
Dan akhirnya kami pulang berdua hari itu.Tak lama kemudian kami sampai di rumah dellia, namun saat aku akan pamitan Melody menghalangiku.
“bentar Rang, ada yang pengen aku bicarain”
“ada apa Mel” kataku sambil mematikan motorku
“makasih yah Rang”
“sama sama Mel”
“aku ngerasa bersalah udah bikin kamu sedih dulu”
“gapapa kok mel, aku udah maafin kamu”
“tapi ....”
“tapi kenapa ?”
“aku ingin kita kayak dulu Rang. Aku pengen saat aku dan kamu masih menjadi kita”
“maaf Mel, tapi aku ga bisa”
“please Rang, aku nggak akan kayak dulu lagi”
“maafin aku Mel, tapi kejadian itu udah cukup membuatku terpukul. Kita ambil jalan masing masing aja”
“aku minta maaf Rang, kamu boleh tampar aku sekarang kok Rang”
“ga perlu mel. Yaudah aku pergi dulu, ada urusan lain”
“jadii ....”
“maaf aku ga bisa Mel” kataku sambil tersenyum dan meninggalkan Melody.
Kulihat mata Melody sudah mulai berkaca-kaca saat aku menolaknya.
******************
Keesokan harinya sepulang sekolah aku segera menjemput Stella seperti biasanya.
“hai sayang” sapaku. Namun dia hanya diam
“kok cuek sih? aku kan nggak telat jemputnya”. Tetap tak ada jawaban. Aku segera menyalakan motorku dan mengantar Stella pulang. Saat ditengah jalan, aku mencoba bertanya lagi.
“sayang, kamu kok diem mulu sih, ada apa?, dia tetap tak menjawab.
“oke deh, kalo gini caranya”, aku mengehentikan motorku di pinggir jalan.
“loh kok berhenti” tanya Stella.
“abisnya kamu nggak bicara dari tadi”
“apa itu penting buat kamu tau ?”
“ya jelas lah, aku kan pacar kamu”
“oke !, aku kemarin lihat kamu boncengan sama cewek lain, dia siapa ?”
“oh jadi ceritanya cemburu nih? oke oke. Dia temen aku, dia lagi sakit dan aku nganterin dia pulang”
“kok harus kamu ? apa nggak ada yang lain ?”
“bukan gitu, kan aku yang bikin dia sakit gara gara aku smash pakai bola volly kenceng banget”
“beneran ?”
“beneran sayang, aku nggak bohong. Apa pernah sih aku bohong sama kamu”
“awas aja kalo bohong”
“enggak lah, senyum dulu dong”. Dia pun tersenyum dan kami melanjutkan perjalanan
*******************
Seminggu kemudian........
seperti biasa aku selalu menjemput Stella sepulang sekolah. Namun kali ini berbeda, dia tidak ada di sekolahnya. Aku melihat jam tanganku, dan kurasa aku nggak terlambat jemput dia.
“kemana ya dia” kataku dalam hati
Dan aku pun segera mencari ke tempat dia biasa jalan jalan dengan temannya. Aku mencoba SMS dia namun tidak juga dibalas, dan ternyata dia ada di sebuah restoran dengan seseorang. Segera saja aku parkirkan motorku dan melihat lebih dekat, ternyata dia bersama Gerry, cowok yang berusaha mendekati Stella. Dan mereka tampak asyik ngobrol berdua disana. Seketika remuk hati ini, dan dengan perasaan gelisah aku memutuskan untuk pulang saja.
*******************
Malam harinya Stella SMS aku, dia hanya tanya kenapa aku tidak menjemputnya hari itu , namun aku tidak membalasnya. Masih sakit hati gara gara peristiwa hari itu, dan aku memutuskan untuk me-nonaktifkan HPku.
*******************
2 minggu setelah kejadian itu, aku tidak lagi menghubungi Stella. Aku tidak menjemputnya lagi , bahkan aku menganggap hubungan kami telah selesai. Sepulang sekolah aku langsung ke halte dekat sekolah karena hari itu aku tidak membawa sepeda motor, setelah cukup lama menunggu akhirnya bus yang kutunggu datang juga. Tak berapa lama , aku sudah sampai ke halte dekat rumahku, halte tempatku bertemu dengan Stella dulu, aku memutuskan untuk duduk duduk dulu di halte itu sambil mengingat Stella, tapi 10 menit kemudian datang seorang ibu sambil menangis dan membawa sesuatu di tangannya. Dan dia duduk di halte tempatku menunggu bus, merasa kasihan aku pun bertanya padanya.
“bu kenapa nangis ?”
“saya telah kehilangan mutiara yang paling berharga di hidup saya”
“ibu abis dirampok ya ?”
Dia tidak menjawab, mungkin “mutiara” yang dimaksud adalah seseorang.
“kalau boleh saya tau yang ibu maksud mutiara itu siapa ?”
“dia anak saya”
“yang sabar ya bu , semua itu titipan Tuhan , ibu yang ikhlas ya”.
dia terus menangis, aku melihat ke benda yang dipegang ibu itu.
“bu apa yang ibu bawa ?”
“ini adalah peninggalan terakhir anak saya sebelum dia pergi, dan saya harus memberikan ke orang yang tepat”
“bolehkah saya melihatnya bu ?”
“tentu nak” katanya sambil memberiku sebuah amplop ungu yang cantik. Pelan pelan aku membukanya dan aku sangat terkejut karena ada foto Stella disana. Seketika aku membaca surat yang ada di dalamnya
Isi surat :
Hai Rangga :-)
masih inget aku kan ? Aku Stella, gadis yang dulu kamu temui di halte, seorang gadis yang dulu pernah kamu beri sebuah jaket abu abu yang bertuliskan "LA Lakers", seorang gadis yang pernah berada di hatimu dan seorang gadis yang sedang berjuang melawan sakit yang ia alami
Maaf aku mungkin membuatmu marah sampai sampai kamu meninggalkanku, mungkin kamu melihat saat aku bersama Gerry waktu itu. Tapi jujur kami hanya sekedar makan berdua , tidak lebih dari itu Rang.
Aku tau kamu masih sayang aku makanya kamu cemburu melihat aku bersama laki-laki lain.
tapi maafkan aku sekali lagi, waktu yang harus memisahkan kita. Aku harap kamu bisa menemukan gadis yang lebih dari aku, gadis yang cantik, periang, tidak egois dan tidak sakit sakitan seperti aku. Oh iyaa .. maafkan juga kalau aku udah marahin kamu waktu itu, aku juga cemburu sama seperti kamu Rang.
Kayaknya aku nggak bisa bertahan lama lagi, aku harus kembali tidur untuk waktu yang panjang.
Jaga kesehatan ya Rang, dan jangan lupakan aku :-)
Oyasustella ^^
Stella Cornelia Winarto
Seketika seluruh air mataku jatuh tak tertahankan, aku tidak menyangka kalau dia pergi secepat ini. Dan ibu yang berada di sampingku itu menjadi bingung,
“nak kenapa menangis ?”
“jadi Stella anak ibu ? kenapa dia menyembunyikan sakitnya bu ?” kataku sambil menangis.
“jadii ...”
“iya bu , saya Rangga, pacarnya Stella”
“berarti saya telah menemukan orang yang berhak atas surat itu”
“kenapa bu? kenapa dia menyembunyikan penyakitnya dari saya?”
“Stella adalah anak yang tegar. Selama dia mampu dia tidak akan meminta bantuan orang lain , dia ingin seperti anak anak lain. Leukimia itu sudah ia derita sejak 2 tahun yang lalu, namun ia ingin semua menganggapnya sebagai seorang Stella yang sehat dan ceria, bukan Stella yang sakit sakitan dan patut dikasihani”.
aku masih tidak percaya semua ini terjadi, aku merasa sangat bersalah karena hanya masalah kecil saja aku menjauhi Stella. Dan sekarang aku hanya bisa menyimpan pemberian terakhir Stella sambil berharap saat aku membuka mata, ia berdiri di hadapanku saat ini. -TAMAT-
Izinkan aku bersamamu. part1
Duuh udah jam 7 nih , udah fix telat deh” kataku sambil berlari menuju halte bus dekat rumahku setelah sampai disana ternyata bus jurusan ke sekolahku sudah berangkat sejak tadi.
“ah elah , naik apaan ya , wah ada ojek” kataku sambil berjalan menuju pangkalan ojek “bang ke SMA 1 berapa ?”
“20.000 lah” “yaelah , buat anak sekolah bang , 10.000 lah”
“oke deh, karena ini pelanggan pertama gue hari ini , ayo naik deh”
“oke bang”.
aku pun berangkat ke sekolah dengan naik ojek. Setelah sampai disana , aku segera berlari ke kelas, dan ternyata kelasku saat itu sedang kosong, dan aku segera duduk di tempatku bersama Raka sahabat baikku sejak kelas 1 SMA dulu.
“tumben lu telat” katanya.
“kemarin gue begadang sampai jam 12”
“ngapain ? nemenin Melody ? ahahaha”
“udahlah ga perlu dibahas, lagian dia cuma mantan gue”.
Melody adalah mantan pacarku, dia cantik dan dia punya mata yang indah yang membuatnya makin cantik. Tapi sayang dia menduakanku dan lebih memilih pada yudha, playboy sekolah yang dikenal anak orang kaya. Dan sekarang aku sudah tidak pernah kontak dia lagi karena dia membuatku cukup trauma dengan namanya cinta. Saat aku tengah melamun, guruku pun masuk dan kamipun memulai pelajaran seperti hari biasa.
********************
Keesokan harinya, aku ternyata terlalu pagi berangkat dan otomatis aku harus menunggu di halte tempatku biasa menunggu bus, tapi aku melihat seorang gadis yang tengah menunggu bus juga disana dan aku tau dia anak SMA 3 karena dari segaram yang ia kenakan. Aku duduk disampingnya namun agak jauh.
“wah masih pagi banget ya” kataku, dia hanya diam.
“mana nih busnya kok nggak dateng dateng sih”
“mungkin beberapa menit lagi” jawabnya.
“anak SMA 3 ya ?” tanyaku basa-basi.
“iya , kamu sendiri ?”
“aku anak SMA 1 , kenalin aku Rangga” kataku sambil mengulurkan tangan.
“aku Stella” dan dia membalas uluran tanganku.
“eh itu busnya, kita satu jurusan kan ?”
“iya” jawabnya singkat.
Dan kami menaiki bus yang sama, namun saat di dalam bus hanya tersisa 1 kursi
“kamu duduk aja, aku biar berdiri”
“hmm , makasih yah” dia tersenyum padaku dan cantiknya luar biasaa menurutku.
*******************
Saat di sekolah aku mencoba mengingat namanya lagi karena aku memang sedikit pelupa. Saat aku tengah melamun datang sahabatku, Raka
“woy ngapain lu ngelamun siang siang gini ?”
“gue tadi abis ketemu bidadari di jalan , tapi gue lupa namanya”
“yah lu siang siang udah ngayal yang enggak enggak, mending temenin gue ke kantin” “nggak ah, lu berangkat aja sendiri”
“ayolah , kita kan temen, masak lu nggak mau sih”
“enggak ah, lu sendirian aja”
“oke deh oke , gue sendirian aja”.
Saat bel pelajaran berbunyi, aku masih belum bisa mengingat namanya. Konsentrasiku terpecah padahal hari itu ada ulangan sejarah. Tibalah saatnya ulangan sejarah, dan saat mengerjakan aku tiba tiba ingat namanya.
“Stellaa !!” kataku berteriak.
Dan seketika 1 kelas menatapku.
“ada apa Rangga ?” kata bu Tika.
“engga bu, gapapa”
“yasudah, sekarang cepat kerjakan dan kalau sudah boleh dikumpulkan” kata bu Tika
“iya bu , maaf mengganggu” kataku.
******************
Malam harinya setelah belajar aku memilih untuk tidur, berharap besok bisa bangun lebih pagi agar aku bisa bertemu Stella lagi
*****************
Keesokan harinya aku bangun lebih pagi,
“tumben kamu bangun lebih pagi” kata ibuku yang sedang memasak.
“iya, ini mau ada ekstrakurikuler, jadi harus bangun pagi”.
“yaudah , buruan mandi setelah itu sarapan ya”.
“iya bu”.
Setelah mandi dan sarapan, aku segera berangkat menuju halte bus biasa dan berharap Stella ada disana. Namun saat aku sampai disana ternyata belum ada orang, mungkin terlalu pagi aku berangkat pikirku. Lalu aku duduk dan menunggu bus sembari memainkan Hpku .10 menit kemudian, aku lihat Stella berjalan dari kejauhan dan dia menghampiriku,
“hai Rang” katanya sambil mengulurkan tangan.
“hai juga Stel” kataku sambil menjabat tangannya.
“tumben kamu udah disini” katanya sambil duduk.
“iya, ini tadi ada tambahan pelajaran. Jadi harus datang lebih pagi”
“oh gitu ya”
“iya Stel , sekalian latihan bangun pagi sih haha”.
Aku lihat dia menggosok gosokan kedua telapak tangannya yang berarti ia kedinginan
“dingin ya Stell ? pakai aja jaketku” kataku sambil melepas jaketku.
“engga kok Rang, gausah”
“gapapa kok pakai aja” kataku sambil menutupi badannnya dengan jaketku.
“hmm , makasih ya Rang, kamu ternyata anaknya baik banget” katanya sambil tersenyum dan senyuman kali ini benar benar cantik banget sampai membuatku tidak bisa berkata apa apa lagi.
“Rang, kok ngelamun sih” katanya mengagetkanku.
“eh engga kok”
“bisnya udah dateng tuh, ayo berangkat”
“iya Stell, ayo naik” kataku sambil menggandengnya.
Dan pas banget bis hari ini agak sepi jadi aku dan Stella bisa duduk berdua. Sepanjang perjalanan aku banyak bercerita kepada Stella, aku berusaha membuat dia tersenyum karena bagiku senyumnya lah yang tidak bisa kulupakan. Tidak terasa sudah hampir sampai sekolahku, dan sebelum turun Stella memberiku sebuah kertas yang ia selipkan saat bersalaman denganku, dan kemudian aku turun dari bus.
******************
Saat di sekolah aku baru sadar kalau jaketku masih ada bersama Stella dan aku juga belum membuka kertas putih yang ia beri padaku, dan saat itu juga aku membuka kertas itu dan ternyata ada sebuah nomer HP disana, mungkin ini nomer hp Stella pikirku. Dan iseng langsung aku sms nomer itu, dan ternyata benar itu milik Stella, alangkah bahagianya hati ini bisa lebih dekat dengan pujaan hati. Dan dia berencana mengajakku bertemu untuk mengembalikan jaketku sepulang sekolah di halte biasanya dan aku mengiyakan ajakannya.
*****************
Sepulang sekolah aku segera menuju halte bus tempat aku akan bertemu dengan Stella hari ini, 30 menit aku menunggu Stella dan akhirnya dia datang juga.
“hai Rang, maaf lama dan membuat kamu nunggu”
“gapapa kok Stel”
“eh ini jaketnya Rang” katanya sambil menyerahkan jaketku.
“gapapa Stel, kamu ambil aja”
“enggak Rang, ini kan punya kamu”
“sekarang udah jadi milik kamu Stel, karena aku sudah memberikannya padamu”
“makasih ya Rang, ga nyangka kamu baik banget. Biasanya aku ga mudah percaya sama orang Rang” katanya dan kemudian dia mencium pipiku.
Aku ga bisa berkata apa apa lagi, semua rasa suka dan bingung jadi 1 di hati.
**************
2 bulan kemudian......
Aku dan Stella semakin dekat, kami mulai sering jalan jalan berdua. Dan akhirnya aku memutuskan untuk menyatakan perasaanku hari ini. Aku mengajak Stella untuk bertemu di taman biasa sepulang sekolah, sebelumnya aku sudah mempersiapkan kejutan untuknya. Dan sepulang sekolah aku langsung menuju taman itu, dan ternyata Stella sudah terlebih dulu disana,
“hai Stel, maaf ya aku telat. Udah lama nunggunya ?”
“nggak kok baru saja”.
Kemudian aku mulai berbasa-basi, bercanda dan akhirnya setelah kusiapkan mentalku, aku memberanikan diri untuk mengatakannya.
“Stel aku punya sesuatu buat kamu”
“apa Rang ?”
“ini ...” sambil kuberikan foto gambar hati berwarna merah
“maksudnya apa rang? aku bingung”
Kemudian aku membalik gambar itu yang sudah kutulisi sebuah kalimat,
“will you be mine, Stella Cornelia Winarto”
“ini serius Rang ?” katanya.
“iya Stel, aku serius. Aku cinta dan sayang banget sama kamu Stel”
“aku juga Rang”
“jadi jawabannya ?”
“YES, I WILL”
“yeessss !!! aku diterima !! uhuuuyyyy” kataku berteriak sambil melompat lompat karena aku diterima menjadi pacar Stella.
“eh Rang udah, malu tau diliatin orang”
“hehe abisnya aku seneng banget Stel”
“kamu romantis banget Rang” katanya sambil mencium pipiku dan ia memelukku. TO BE CONTINUED...
“ah elah , naik apaan ya , wah ada ojek” kataku sambil berjalan menuju pangkalan ojek “bang ke SMA 1 berapa ?”
“20.000 lah” “yaelah , buat anak sekolah bang , 10.000 lah”
“oke deh, karena ini pelanggan pertama gue hari ini , ayo naik deh”
“oke bang”.
aku pun berangkat ke sekolah dengan naik ojek. Setelah sampai disana , aku segera berlari ke kelas, dan ternyata kelasku saat itu sedang kosong, dan aku segera duduk di tempatku bersama Raka sahabat baikku sejak kelas 1 SMA dulu.
“tumben lu telat” katanya.
“kemarin gue begadang sampai jam 12”
“ngapain ? nemenin Melody ? ahahaha”
“udahlah ga perlu dibahas, lagian dia cuma mantan gue”.
Melody adalah mantan pacarku, dia cantik dan dia punya mata yang indah yang membuatnya makin cantik. Tapi sayang dia menduakanku dan lebih memilih pada yudha, playboy sekolah yang dikenal anak orang kaya. Dan sekarang aku sudah tidak pernah kontak dia lagi karena dia membuatku cukup trauma dengan namanya cinta. Saat aku tengah melamun, guruku pun masuk dan kamipun memulai pelajaran seperti hari biasa.
********************
Keesokan harinya, aku ternyata terlalu pagi berangkat dan otomatis aku harus menunggu di halte tempatku biasa menunggu bus, tapi aku melihat seorang gadis yang tengah menunggu bus juga disana dan aku tau dia anak SMA 3 karena dari segaram yang ia kenakan. Aku duduk disampingnya namun agak jauh.
“wah masih pagi banget ya” kataku, dia hanya diam.
“mana nih busnya kok nggak dateng dateng sih”
“mungkin beberapa menit lagi” jawabnya.
“anak SMA 3 ya ?” tanyaku basa-basi.
“iya , kamu sendiri ?”
“aku anak SMA 1 , kenalin aku Rangga” kataku sambil mengulurkan tangan.
“aku Stella” dan dia membalas uluran tanganku.
“eh itu busnya, kita satu jurusan kan ?”
“iya” jawabnya singkat.
Dan kami menaiki bus yang sama, namun saat di dalam bus hanya tersisa 1 kursi
“kamu duduk aja, aku biar berdiri”
“hmm , makasih yah” dia tersenyum padaku dan cantiknya luar biasaa menurutku.
*******************
Saat di sekolah aku mencoba mengingat namanya lagi karena aku memang sedikit pelupa. Saat aku tengah melamun datang sahabatku, Raka
“woy ngapain lu ngelamun siang siang gini ?”
“gue tadi abis ketemu bidadari di jalan , tapi gue lupa namanya”
“yah lu siang siang udah ngayal yang enggak enggak, mending temenin gue ke kantin” “nggak ah, lu berangkat aja sendiri”
“ayolah , kita kan temen, masak lu nggak mau sih”
“enggak ah, lu sendirian aja”
“oke deh oke , gue sendirian aja”.
Saat bel pelajaran berbunyi, aku masih belum bisa mengingat namanya. Konsentrasiku terpecah padahal hari itu ada ulangan sejarah. Tibalah saatnya ulangan sejarah, dan saat mengerjakan aku tiba tiba ingat namanya.
“Stellaa !!” kataku berteriak.
Dan seketika 1 kelas menatapku.
“ada apa Rangga ?” kata bu Tika.
“engga bu, gapapa”
“yasudah, sekarang cepat kerjakan dan kalau sudah boleh dikumpulkan” kata bu Tika
“iya bu , maaf mengganggu” kataku.
******************
Malam harinya setelah belajar aku memilih untuk tidur, berharap besok bisa bangun lebih pagi agar aku bisa bertemu Stella lagi
*****************
Keesokan harinya aku bangun lebih pagi,
“tumben kamu bangun lebih pagi” kata ibuku yang sedang memasak.
“iya, ini mau ada ekstrakurikuler, jadi harus bangun pagi”.
“yaudah , buruan mandi setelah itu sarapan ya”.
“iya bu”.
Setelah mandi dan sarapan, aku segera berangkat menuju halte bus biasa dan berharap Stella ada disana. Namun saat aku sampai disana ternyata belum ada orang, mungkin terlalu pagi aku berangkat pikirku. Lalu aku duduk dan menunggu bus sembari memainkan Hpku .10 menit kemudian, aku lihat Stella berjalan dari kejauhan dan dia menghampiriku,
“hai Rang” katanya sambil mengulurkan tangan.
“hai juga Stel” kataku sambil menjabat tangannya.
“tumben kamu udah disini” katanya sambil duduk.
“iya, ini tadi ada tambahan pelajaran. Jadi harus datang lebih pagi”
“oh gitu ya”
“iya Stel , sekalian latihan bangun pagi sih haha”.
Aku lihat dia menggosok gosokan kedua telapak tangannya yang berarti ia kedinginan
“dingin ya Stell ? pakai aja jaketku” kataku sambil melepas jaketku.
“engga kok Rang, gausah”
“gapapa kok pakai aja” kataku sambil menutupi badannnya dengan jaketku.
“hmm , makasih ya Rang, kamu ternyata anaknya baik banget” katanya sambil tersenyum dan senyuman kali ini benar benar cantik banget sampai membuatku tidak bisa berkata apa apa lagi.
“Rang, kok ngelamun sih” katanya mengagetkanku.
“eh engga kok”
“bisnya udah dateng tuh, ayo berangkat”
“iya Stell, ayo naik” kataku sambil menggandengnya.
Dan pas banget bis hari ini agak sepi jadi aku dan Stella bisa duduk berdua. Sepanjang perjalanan aku banyak bercerita kepada Stella, aku berusaha membuat dia tersenyum karena bagiku senyumnya lah yang tidak bisa kulupakan. Tidak terasa sudah hampir sampai sekolahku, dan sebelum turun Stella memberiku sebuah kertas yang ia selipkan saat bersalaman denganku, dan kemudian aku turun dari bus.
******************
Saat di sekolah aku baru sadar kalau jaketku masih ada bersama Stella dan aku juga belum membuka kertas putih yang ia beri padaku, dan saat itu juga aku membuka kertas itu dan ternyata ada sebuah nomer HP disana, mungkin ini nomer hp Stella pikirku. Dan iseng langsung aku sms nomer itu, dan ternyata benar itu milik Stella, alangkah bahagianya hati ini bisa lebih dekat dengan pujaan hati. Dan dia berencana mengajakku bertemu untuk mengembalikan jaketku sepulang sekolah di halte biasanya dan aku mengiyakan ajakannya.
*****************
Sepulang sekolah aku segera menuju halte bus tempat aku akan bertemu dengan Stella hari ini, 30 menit aku menunggu Stella dan akhirnya dia datang juga.
“hai Rang, maaf lama dan membuat kamu nunggu”
“gapapa kok Stel”
“eh ini jaketnya Rang” katanya sambil menyerahkan jaketku.
“gapapa Stel, kamu ambil aja”
“enggak Rang, ini kan punya kamu”
“sekarang udah jadi milik kamu Stel, karena aku sudah memberikannya padamu”
“makasih ya Rang, ga nyangka kamu baik banget. Biasanya aku ga mudah percaya sama orang Rang” katanya dan kemudian dia mencium pipiku.
Aku ga bisa berkata apa apa lagi, semua rasa suka dan bingung jadi 1 di hati.
**************
2 bulan kemudian......
Aku dan Stella semakin dekat, kami mulai sering jalan jalan berdua. Dan akhirnya aku memutuskan untuk menyatakan perasaanku hari ini. Aku mengajak Stella untuk bertemu di taman biasa sepulang sekolah, sebelumnya aku sudah mempersiapkan kejutan untuknya. Dan sepulang sekolah aku langsung menuju taman itu, dan ternyata Stella sudah terlebih dulu disana,
“hai Stel, maaf ya aku telat. Udah lama nunggunya ?”
“nggak kok baru saja”.
Kemudian aku mulai berbasa-basi, bercanda dan akhirnya setelah kusiapkan mentalku, aku memberanikan diri untuk mengatakannya.
“Stel aku punya sesuatu buat kamu”
“apa Rang ?”
“ini ...” sambil kuberikan foto gambar hati berwarna merah
“maksudnya apa rang? aku bingung”
Kemudian aku membalik gambar itu yang sudah kutulisi sebuah kalimat,
“will you be mine, Stella Cornelia Winarto”
“ini serius Rang ?” katanya.
“iya Stel, aku serius. Aku cinta dan sayang banget sama kamu Stel”
“aku juga Rang”
“jadi jawabannya ?”
“YES, I WILL”
“yeessss !!! aku diterima !! uhuuuyyyy” kataku berteriak sambil melompat lompat karena aku diterima menjadi pacar Stella.
“eh Rang udah, malu tau diliatin orang”
“hehe abisnya aku seneng banget Stel”
“kamu romantis banget Rang” katanya sambil mencium pipiku dan ia memelukku. TO BE CONTINUED...
Himawari
Kriiiiing... jam weker ku berbunyi. Setelah aku bangun, aku melihat jam menunjukan waktu tepat pukul 05.00, aku pun langsung bergegas mandi karena hari ini jam sekolah masuk lebih awal... akupun bergegas menuju halte bus.
“wah sepertinya terlalu pagi nih” kataku dalam hati..
Sambil menunggu bus datang, aku mendengarkan lagu lagu dari band asal New Jersey, My Chemical Romance di hpku menggunakan Headset. Tak lama kemudian, bus yang aku tunggu-tunggu datang, akupun langsung mencari tempat duduk yang kosong, kebetulan tempat duduk kosong itu disebelahnya ada seorang gadis yang cantik menurutku sedang duduk juga.
“boleh aku duduk sini?” kataku kepadanya..
“oh iya, silahkan”
Perasaanku tidak karuan saat duduk disebelahnya, sesekali aku mencuri pandang hanya untuk sekedar melihat wajahnya yang cantik nan rupawan. Aku pun dengan memberanikan diri untuk berkenalan dengannya.
“Hai boleh kenalan? Namaku Rangga” sambil menjulurkan tanganku.
“eh iya, namaku Naomi”
“wah bagus juga ya nama kamu” kataku memujinya
“ah biasa aja tuh, by the way kamu lagi dengerin lagu ya, kalo boleh tau itu lagu apa?”
“oh ini, ini lagu My Chemical Romance judulnya Summertime, aku suka banget sama lagu ini”
“ Waah, ternyata kamu juga suka lagu itu ya, sama dong aku juga suka sama lagu dan band itu”
“jarang – jarang loh ada perempuan yang suka band ini”
“iya loh” katanya dengan nada yang lembut
“eh mi, kalo boleh tau kamu sekolah dimana? “
“aku sekolah di SMAN 5, kalo kamu ?”
“Wah sama dong”
“eemm... tapi kok aku kayaknya ga pernah liat kamu deh”
“eh iya mi, aku belum ngasih tau, Sebenernya aku ini pindahan dari Bandung”
“oh iya? Kenapa kamu pindah?”
“iya, soalnya orang tuaku di pindahkan tugas ke sini”
“oooh begitu ceritanya”
“iya, eh kita sudah mau sampai nih, ayo siap – siap”
Tak lama kemudian bus yang kami tumpangi pun sampai di depan sekoah, lalu kami pun masuk ke dalam sekolah dan masuk ke dalam kelas masing masing
“aku duluan yang Rang” kata Naomi.
“eh iya mi, nanti pulang sekolah bareng lagi yah” kataku sambil terenyum padanya.
“iya deh”
Lalu aku pun berjalan menuju kelasku, kebetulan kelasku berada di lantai 2. Aku pun langsung duduk di tempat duduku sambil menunggu bel berbunyi.
“woii brooo” kata Adit yang mengagetkanku sambil menepuk pundakku.
Kebetulan Adit ini orang yang duduk disebelahku dan cukup ramah terhadapku walaupun kami baru beberapa minggu kenalan
“ah elu dit, ada apa?”
“Kenapa lu senyum-senyum sendiri sambil ngelamun? Elu kesambet ye?” katanya sambil tertawa kecil.
“eheh kaga dit, Tadi gue baru kenalan sama cewek di bis, tapi gw kaga tau dia kelas mana?”
“yaelah, siapa namanya?“
“Namanya Naomi”
“oh si oumi”
“iye dit, emang lu kenal?”
“iye, gue kenal, dia cewe primadona di sekolah ini.Dia anak 12A. Banyak yang suka sama dia di sekolah ini. Tapi dia kayaknya cuek aja.
“ooh gitu ya bro, tapi itu cewe sifatnya gimana?”
“kalo menurut gw sih dia ramah”
***************
Tak lama kemudian bel pun berbunyi.. pertanda bahwa jam pelajaran di mulai, Kebetulan pelajaran pertama hari ini adalah ulangan bahasa Jepang. Ketika lembar soal sudah dibagikan, aku langsung mengerjakannya dengan percaya diri. Oiya aku ini lumayan bisa bahasa Jepang, aku belajar dari menonton Film Anime. Tiba tiba..
“ssstttt.. bro”
Aku pun menoleh kesamping, ternyata itu tak lain adalah Adit yang sepertinya dia mau menanyakan jawaban.
“ada apa dit?”
“rang, jawaban no 13 apaan? Gue ga tau nih” katanya sambil berbisik
“oh no 13 jawabannya A”
“seriusan lu?”
“iye gue kaga bohong”
“siip, mantap bro”
Ketika aku sudah selesai mengerjakan ulangan, aku pun iseng sambil nulis nulis di selembar kertas, ternyata guru bahasa Jepangku berada di belakangku, dan membacakan tulisan yang aku tulis di selembar kertas tersebut..
“WATASHI WA ANATA O’ AISHITE NAOMI SAN” yang berarti “Aku menyukaimu Naomi”
Seketika guru ku pun tersenyum dan seisi kelas pun menyorakiku..
“cieeeeeee”
Aku pun kaget dan merasa malu.
Tiba - tiba bel pun berbunyi menandakan bahwa jam pelajaran telah selesai, dan istirahatpun dimulai..
“cieee... cieee... baru kenalan aja udah suka sukaan” kata Adit menyindirku
“ah kampret elu pake ikut ikutan segala lagi dit” kataku kesal.
“hehe.. yaudah ke kantin yuk, berhubung tadi elu bantuin gue, gue traktir jajan dah”
“beneran?”
“iye” katanya sambil tertawa kecil
Saat aku berjalan kekantin, aku meliahat seorang Gadis cantik yang tidak salah lagi itu adalah Naomi yang sedang duduk sambil minum segelas jus jeruk.
“Hey mi, ketemu lagi nih di kantin” kataku sambil tersenyum padanya
“eh Rangga, iya nih”
“cieee.. cieee Rangga ketemu sama Corazon Espinadonya nih” kata adit meledek ku.
“diem lu dit”. sambil menginjak sepatunya
“eeehh sakit cuy” katanya meringis kesakitan
“traktir gue Jus alpukat yak” kataku kepada Adit.
“siap bro”
***************
Waktu menunjukan pukul 13.00 dan bel pun berbunyi menandakan jam pelajaran telah usai, Lalu akupun bergegas menuju lantai bawah ke kelas 12A untuk menemui Naomi karena sudah punya janji untuk pulang bersama. Kulihat naomi keluar dari kelas..
“Hai bidadari, gimana belajarnya” kataku sambil tersenyum padanya
“eh Rangga, agak kurang konsentrasi nih” katanya sambil membalas senyumanku
“emm.. mikirin aku ya hahaha ” kataku sambil tertawa
“iihh geer banget kamu” katanya dia sambil cemberut
“ehehe jangan cemberut gitu dong, nanti cantiknya ilang” candaku padanya..
“ih gombal deh, ayo pulang. Kayaknya mau Hujan deras deh soalnya udah mendung”
Benar saja, tidak beberapa lama kami berjalan, hujan mulai turun dengan derasnya. Kami berdua pun berlari menuju sebuah warung hanya untuk sekedar berteduh. Kulihat seragam Naomi basah karena guyuran air Hujan. Dia pun mulai menggosokkan kedua tangannya sambil menggigil kedininan. Dengan sigap, aku pun menutupi badannya dengan Sweather yang kukenakan.
“pake Sweatherku mi, biar kamu ngga kedinginan” kataku sambil menutupi badannya menggunakan Sweatherku
“eh ngga usah rang”
“udah pake aja, sebentar ya aku pesen minuman hangat untuk kita berdua. Kamu mau minum apa mi?”
“eemm susu jahe aja deh”
“oke, Bu pesen susu jahe hangatnya dua ya”
“sebentar ya de”
Tak beberapa lama pesanan kami berdua pun datang..
“ini mi, diminum dulu biar kamu ngga kedinginan”
“makasih banyak ya Rang, ngga nyangka deh kamu baik banget walaupun kita baru kenalan beberapa jam”
“eheheh iya mi”
“wiih sweather kamu harumya enak, ga bau apek hehe”
“oh iya dong mi, aku orangnya bersih haha”
Tak lama kemudian hujan pun mulai reda, dan akupun pulang mengantarkan Naomi sampai ke depan rumahnya. Kemudian Naomi pun melepaskan Sweather yang aku berikan kepada dia
“eh ini Rangga sweather kamu”
“udah ambil aja mi”
“tapi kan ini punya kamu”
“iya, dan sekarang sudah ku berikan padamu”
“makasih ya Rang, kamu baik banget” sambil mencium pipi kananku.
“iya mi, aku pulang yah”
“iya Rang, hati hati ya dijalan”
Lalu akupun pulang dengan berjalan kaki karena jarak antara rumahku dan rumah Naomi tidak terlalu jauh. Sepanjang jalan aku terus tersenyum sendiri karena di cium Naomi. Dari sini pun aku dapat Menilai bahwa Naomi itu orangnya Sangat ramah dan mudah tersenyum.
***************
3 bulan kemudian....
Hari demi hari kulalui bersama Naomi, Sedih, tangis, canda, tawa kami lalui bersama. Aku dan Naomi pun menjadi sepasang sahabat. Tetapi aku pun menaruh perasaan padanya. Namun aku tidak berani mengungkapkan padanya karena aku takut dia menjauh dariku. Hari ini hari minggu, aku berencana untuk pergi ke taman bersama naomi, dengan tujuan aku memberanikan diri untuk menyatakan perasaanku padanya. Dengan hati yang gundah, aku pun mengayuh sepedaku menuju taman. Kulihat Naomi menggunakan dress berwarna merah muda yang membuatnya semakin cantik dan sedang duduk di kursi taman sambil membaca sebuah novel.
“hai mi, udah lama nunggu ya?” tanya ku padanya..
“oh engga tuh Rang, sini duduk “
“iya mi”
Dengan menggenggam setangkai bunga matahari aku pun memberikannya padanya
“eh ini mi, aku punya bunga matahari loh”
“ih cantik sekali, kok kamu tau sih aku suka sekali sama bunga matahari?”
“hehe Rangga gitu loh”
Dia pun tersenyum sambil memelukku. Jantung ini berdebar kencang, Saat aku akan menyatakan perasaanku padanya, Seuntai kata kata yang terucap dari bibirnya menghancurkan perasaanku
“kayaknya kita udah ngga bisa menghabiskan hari-hari bersama lagi deh Rang”
“ko gitu sih mi?”
“soalnya aku harus pindah ke Bandung deh, ayahku di pindahkan tugas ke sana”
Seketika dadaku merasa sesak..
“raaang? Kok diem aja sih? Kamu sakit?” tanya Naomi kepadaku.
“eh engga, mi” Jawabku singkat.
“kalo begitu aku pergi dulu ya, 15 menit lagi aku harus berangkat ke Bandung.oh iya Ini aku punya sesuatu untuk kamu, tapi dibacanya jangan sekarang ya, Selamat Tinggal”
Aku hanya terdiam dan merasa lemas saat Naomi pergi. Aku mempunyai firasat yang buruk.
***************
Akupun sangat lesu ketika mengayuh sepedaku. Sesampainya dirumah aku danya terdiam murung di meja komputerku. Tak lama kemudian aku tertidur di meja komputer. Waktu menunjukan pukul 18.00 dan akupun masih sedih karena Naomi pergi. Akupun menyalakan televisi untuk menghibur diriku. Saat sedang mencari Channel kesukaanku aku melihat berita bahwa sebuah mobil berwarna hitam masuk kedalam sebuah jurang. Dan 1 orang penumpang mobil itu meninggal akibat kehabisan darah. Firasat buruk itu pun muncul kembali saat aku melihat mobil itu sama persis seperti mobil Naomi, dan benar saja Ketika reporter berita tersebut menyebutkan bahwa korban kecelakaan itu yaitu Naomi. Seketika air mataku mengalir membasahi pipku, aku tidak percaya bahwa sahabatku kini sudah tiada, Kemudian Aku membuka sepucuk surat yang di berikan Naomi sebelum ia pergi.
Isi Surat :
Hai Rangga,
Mungkin aku terlalu takut untuk mengungkapkan perasaanku kepadamu, karena aku tidak mau kamu menjauh dariku karena sebenarnya aku sangat menyukaimu.Oiya maafkan aku harus pergi mendadak meninggalkanmu karena ayahku dipindahkan tugas ke Bandung. Namun kau akan selalu ada di hati kecilku. Terimakasih atas waktu yang selama ini kita lewati, juga terimakasih atas Sweather yang kamu beri.Jangan lupakan persahabatan kita ya.. Mungkin suatu saat kita akan bertemu kembali.
Oyasunaomi ^^
Shinta Naomi
Seketika air mata ini semakin deras dan membasahi pipiku, aku pun berkata dalam hati “Selamat jalan Shinta Naomi, Selamat jalan Sahabatku, Selamat jalan Corazon Espinadoku semoga engkau ditempatkan tempat yang terbaik oleh tuhan, kau akan selalu kukenang dalam hati kecilku. Tunggu aku di alam sana.”
Dan semenjak saat itu, ketika aku berjalan melewati taman dimana tempat dulu aku dan naomi menghabiskan waktu bersama, aku selalu membawa setangkai bunga matahari kesukaannya sebagai tanda mengenang dirinya.
-----TAMAT-----
“wah sepertinya terlalu pagi nih” kataku dalam hati..
Sambil menunggu bus datang, aku mendengarkan lagu lagu dari band asal New Jersey, My Chemical Romance di hpku menggunakan Headset. Tak lama kemudian, bus yang aku tunggu-tunggu datang, akupun langsung mencari tempat duduk yang kosong, kebetulan tempat duduk kosong itu disebelahnya ada seorang gadis yang cantik menurutku sedang duduk juga.
“boleh aku duduk sini?” kataku kepadanya..
“oh iya, silahkan”
Perasaanku tidak karuan saat duduk disebelahnya, sesekali aku mencuri pandang hanya untuk sekedar melihat wajahnya yang cantik nan rupawan. Aku pun dengan memberanikan diri untuk berkenalan dengannya.
“Hai boleh kenalan? Namaku Rangga” sambil menjulurkan tanganku.
“eh iya, namaku Naomi”
“wah bagus juga ya nama kamu” kataku memujinya
“ah biasa aja tuh, by the way kamu lagi dengerin lagu ya, kalo boleh tau itu lagu apa?”
“oh ini, ini lagu My Chemical Romance judulnya Summertime, aku suka banget sama lagu ini”
“ Waah, ternyata kamu juga suka lagu itu ya, sama dong aku juga suka sama lagu dan band itu”
“jarang – jarang loh ada perempuan yang suka band ini”
“iya loh” katanya dengan nada yang lembut
“eh mi, kalo boleh tau kamu sekolah dimana? “
“aku sekolah di SMAN 5, kalo kamu ?”
“Wah sama dong”
“eemm... tapi kok aku kayaknya ga pernah liat kamu deh”
“eh iya mi, aku belum ngasih tau, Sebenernya aku ini pindahan dari Bandung”
“oh iya? Kenapa kamu pindah?”
“iya, soalnya orang tuaku di pindahkan tugas ke sini”
“oooh begitu ceritanya”
“iya, eh kita sudah mau sampai nih, ayo siap – siap”
Tak lama kemudian bus yang kami tumpangi pun sampai di depan sekoah, lalu kami pun masuk ke dalam sekolah dan masuk ke dalam kelas masing masing
“aku duluan yang Rang” kata Naomi.
“eh iya mi, nanti pulang sekolah bareng lagi yah” kataku sambil terenyum padanya.
“iya deh”
Lalu aku pun berjalan menuju kelasku, kebetulan kelasku berada di lantai 2. Aku pun langsung duduk di tempat duduku sambil menunggu bel berbunyi.
“woii brooo” kata Adit yang mengagetkanku sambil menepuk pundakku.
Kebetulan Adit ini orang yang duduk disebelahku dan cukup ramah terhadapku walaupun kami baru beberapa minggu kenalan
“ah elu dit, ada apa?”
“Kenapa lu senyum-senyum sendiri sambil ngelamun? Elu kesambet ye?” katanya sambil tertawa kecil.
“eheh kaga dit, Tadi gue baru kenalan sama cewek di bis, tapi gw kaga tau dia kelas mana?”
“yaelah, siapa namanya?“
“Namanya Naomi”
“oh si oumi”
“iye dit, emang lu kenal?”
“iye, gue kenal, dia cewe primadona di sekolah ini.Dia anak 12A. Banyak yang suka sama dia di sekolah ini. Tapi dia kayaknya cuek aja.
“ooh gitu ya bro, tapi itu cewe sifatnya gimana?”
“kalo menurut gw sih dia ramah”
***************
Tak lama kemudian bel pun berbunyi.. pertanda bahwa jam pelajaran di mulai, Kebetulan pelajaran pertama hari ini adalah ulangan bahasa Jepang. Ketika lembar soal sudah dibagikan, aku langsung mengerjakannya dengan percaya diri. Oiya aku ini lumayan bisa bahasa Jepang, aku belajar dari menonton Film Anime. Tiba tiba..
“ssstttt.. bro”
Aku pun menoleh kesamping, ternyata itu tak lain adalah Adit yang sepertinya dia mau menanyakan jawaban.
“ada apa dit?”
“rang, jawaban no 13 apaan? Gue ga tau nih” katanya sambil berbisik
“oh no 13 jawabannya A”
“seriusan lu?”
“iye gue kaga bohong”
“siip, mantap bro”
Ketika aku sudah selesai mengerjakan ulangan, aku pun iseng sambil nulis nulis di selembar kertas, ternyata guru bahasa Jepangku berada di belakangku, dan membacakan tulisan yang aku tulis di selembar kertas tersebut..
“WATASHI WA ANATA O’ AISHITE NAOMI SAN” yang berarti “Aku menyukaimu Naomi”
Seketika guru ku pun tersenyum dan seisi kelas pun menyorakiku..
“cieeeeeee”
Aku pun kaget dan merasa malu.
Tiba - tiba bel pun berbunyi menandakan bahwa jam pelajaran telah selesai, dan istirahatpun dimulai..
“cieee... cieee... baru kenalan aja udah suka sukaan” kata Adit menyindirku
“ah kampret elu pake ikut ikutan segala lagi dit” kataku kesal.
“hehe.. yaudah ke kantin yuk, berhubung tadi elu bantuin gue, gue traktir jajan dah”
“beneran?”
“iye” katanya sambil tertawa kecil
Saat aku berjalan kekantin, aku meliahat seorang Gadis cantik yang tidak salah lagi itu adalah Naomi yang sedang duduk sambil minum segelas jus jeruk.
“Hey mi, ketemu lagi nih di kantin” kataku sambil tersenyum padanya
“eh Rangga, iya nih”
“cieee.. cieee Rangga ketemu sama Corazon Espinadonya nih” kata adit meledek ku.
“diem lu dit”. sambil menginjak sepatunya
“eeehh sakit cuy” katanya meringis kesakitan
“traktir gue Jus alpukat yak” kataku kepada Adit.
“siap bro”
***************
Waktu menunjukan pukul 13.00 dan bel pun berbunyi menandakan jam pelajaran telah usai, Lalu akupun bergegas menuju lantai bawah ke kelas 12A untuk menemui Naomi karena sudah punya janji untuk pulang bersama. Kulihat naomi keluar dari kelas..
“Hai bidadari, gimana belajarnya” kataku sambil tersenyum padanya
“eh Rangga, agak kurang konsentrasi nih” katanya sambil membalas senyumanku
“emm.. mikirin aku ya hahaha ” kataku sambil tertawa
“iihh geer banget kamu” katanya dia sambil cemberut
“ehehe jangan cemberut gitu dong, nanti cantiknya ilang” candaku padanya..
“ih gombal deh, ayo pulang. Kayaknya mau Hujan deras deh soalnya udah mendung”
Benar saja, tidak beberapa lama kami berjalan, hujan mulai turun dengan derasnya. Kami berdua pun berlari menuju sebuah warung hanya untuk sekedar berteduh. Kulihat seragam Naomi basah karena guyuran air Hujan. Dia pun mulai menggosokkan kedua tangannya sambil menggigil kedininan. Dengan sigap, aku pun menutupi badannya dengan Sweather yang kukenakan.
“pake Sweatherku mi, biar kamu ngga kedinginan” kataku sambil menutupi badannya menggunakan Sweatherku
“eh ngga usah rang”
“udah pake aja, sebentar ya aku pesen minuman hangat untuk kita berdua. Kamu mau minum apa mi?”
“eemm susu jahe aja deh”
“oke, Bu pesen susu jahe hangatnya dua ya”
“sebentar ya de”
Tak beberapa lama pesanan kami berdua pun datang..
“ini mi, diminum dulu biar kamu ngga kedinginan”
“makasih banyak ya Rang, ngga nyangka deh kamu baik banget walaupun kita baru kenalan beberapa jam”
“eheheh iya mi”
“wiih sweather kamu harumya enak, ga bau apek hehe”
“oh iya dong mi, aku orangnya bersih haha”
Tak lama kemudian hujan pun mulai reda, dan akupun pulang mengantarkan Naomi sampai ke depan rumahnya. Kemudian Naomi pun melepaskan Sweather yang aku berikan kepada dia
“eh ini Rangga sweather kamu”
“udah ambil aja mi”
“tapi kan ini punya kamu”
“iya, dan sekarang sudah ku berikan padamu”
“makasih ya Rang, kamu baik banget” sambil mencium pipi kananku.
“iya mi, aku pulang yah”
“iya Rang, hati hati ya dijalan”
Lalu akupun pulang dengan berjalan kaki karena jarak antara rumahku dan rumah Naomi tidak terlalu jauh. Sepanjang jalan aku terus tersenyum sendiri karena di cium Naomi. Dari sini pun aku dapat Menilai bahwa Naomi itu orangnya Sangat ramah dan mudah tersenyum.
***************
3 bulan kemudian....
Hari demi hari kulalui bersama Naomi, Sedih, tangis, canda, tawa kami lalui bersama. Aku dan Naomi pun menjadi sepasang sahabat. Tetapi aku pun menaruh perasaan padanya. Namun aku tidak berani mengungkapkan padanya karena aku takut dia menjauh dariku. Hari ini hari minggu, aku berencana untuk pergi ke taman bersama naomi, dengan tujuan aku memberanikan diri untuk menyatakan perasaanku padanya. Dengan hati yang gundah, aku pun mengayuh sepedaku menuju taman. Kulihat Naomi menggunakan dress berwarna merah muda yang membuatnya semakin cantik dan sedang duduk di kursi taman sambil membaca sebuah novel.
“hai mi, udah lama nunggu ya?” tanya ku padanya..
“oh engga tuh Rang, sini duduk “
“iya mi”
Dengan menggenggam setangkai bunga matahari aku pun memberikannya padanya
“eh ini mi, aku punya bunga matahari loh”
“ih cantik sekali, kok kamu tau sih aku suka sekali sama bunga matahari?”
“hehe Rangga gitu loh”
Dia pun tersenyum sambil memelukku. Jantung ini berdebar kencang, Saat aku akan menyatakan perasaanku padanya, Seuntai kata kata yang terucap dari bibirnya menghancurkan perasaanku
“kayaknya kita udah ngga bisa menghabiskan hari-hari bersama lagi deh Rang”
“ko gitu sih mi?”
“soalnya aku harus pindah ke Bandung deh, ayahku di pindahkan tugas ke sana”
Seketika dadaku merasa sesak..
“raaang? Kok diem aja sih? Kamu sakit?” tanya Naomi kepadaku.
“eh engga, mi” Jawabku singkat.
“kalo begitu aku pergi dulu ya, 15 menit lagi aku harus berangkat ke Bandung.oh iya Ini aku punya sesuatu untuk kamu, tapi dibacanya jangan sekarang ya, Selamat Tinggal”
Aku hanya terdiam dan merasa lemas saat Naomi pergi. Aku mempunyai firasat yang buruk.
***************
Akupun sangat lesu ketika mengayuh sepedaku. Sesampainya dirumah aku danya terdiam murung di meja komputerku. Tak lama kemudian aku tertidur di meja komputer. Waktu menunjukan pukul 18.00 dan akupun masih sedih karena Naomi pergi. Akupun menyalakan televisi untuk menghibur diriku. Saat sedang mencari Channel kesukaanku aku melihat berita bahwa sebuah mobil berwarna hitam masuk kedalam sebuah jurang. Dan 1 orang penumpang mobil itu meninggal akibat kehabisan darah. Firasat buruk itu pun muncul kembali saat aku melihat mobil itu sama persis seperti mobil Naomi, dan benar saja Ketika reporter berita tersebut menyebutkan bahwa korban kecelakaan itu yaitu Naomi. Seketika air mataku mengalir membasahi pipku, aku tidak percaya bahwa sahabatku kini sudah tiada, Kemudian Aku membuka sepucuk surat yang di berikan Naomi sebelum ia pergi.
Isi Surat :
Hai Rangga,
Mungkin aku terlalu takut untuk mengungkapkan perasaanku kepadamu, karena aku tidak mau kamu menjauh dariku karena sebenarnya aku sangat menyukaimu.Oiya maafkan aku harus pergi mendadak meninggalkanmu karena ayahku dipindahkan tugas ke Bandung. Namun kau akan selalu ada di hati kecilku. Terimakasih atas waktu yang selama ini kita lewati, juga terimakasih atas Sweather yang kamu beri.Jangan lupakan persahabatan kita ya.. Mungkin suatu saat kita akan bertemu kembali.
Oyasunaomi ^^
Shinta Naomi
Seketika air mata ini semakin deras dan membasahi pipiku, aku pun berkata dalam hati “Selamat jalan Shinta Naomi, Selamat jalan Sahabatku, Selamat jalan Corazon Espinadoku semoga engkau ditempatkan tempat yang terbaik oleh tuhan, kau akan selalu kukenang dalam hati kecilku. Tunggu aku di alam sana.”
Dan semenjak saat itu, ketika aku berjalan melewati taman dimana tempat dulu aku dan naomi menghabiskan waktu bersama, aku selalu membawa setangkai bunga matahari kesukaannya sebagai tanda mengenang dirinya.
-----TAMAT-----
Langganan:
Komentar (Atom)